PORTAL HUKUM & KRIMINAL

Dugaan Pelanggaran SOP Kembali Sorot Aktivitas SPBU Amurang di Tengah Kelangkaan Solar

Sulut, Minsel // COBRA BHAYANGKARA NEWS

Nama SPBU Amurang kembali menjadi sorotan publik. Setelah beberapa bulan lalu masyarakat mendapati adanya praktik pengisian BBM menggunakan galon tanpa izin yang beredar luas di media sosial, kini SPBU tersebut kembali menuai perhatian di tengah kelangkaan BBM solar yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Minahasa Selatan.

Di saat sebagian SPBU, termasuk SPBU Tumpaan, mengalami keterbatasan suplai hingga antrean panjang masyarakat tak terhindarkan, justru SPBU Amurang terlihat aktif dan lancar menyalurkan BBM. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat, terlebih SPBU Tumpaan kini dijuluki publik sebagai “SPBU binaan” karena dinilai lebih tertib dan mengikuti standar operasional, namun justru tidak mendapatkan suplai seperti SPBU Amurang.

Warga mempertanyakan mengapa SPBU yang sebelumnya pernah terekspos melanggar aturan pengisian BBM—dengan dugaan tidak menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) perminyakan—ternyata tetap mendapatkan suplai yang relatif stabil dibanding SPBU lain.

“Ini aneh sekali. SPBU Tumpaan yang dikenal tertib malah sering kosong, sementara SPBU Amurang yang sebelumnya pernah viral karena pengisian galon ilegal sekarang lancar terus suplai BBM-nya,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. 19/11/25

Dugaan Pelanggaran SOP Kembali Sorot Aktivitas SPBU Amurang di Tengah Kelangkaan Solar

Video dan foto lama mengenai aktivitas pengisian galon tanpa izin di SPBU Amurang sebelumnya telah ramai di media sosial. Masyarakat menilai praktik tersebut jelas bertentangan dengan ketentuan teknis distribusi BBM bersubsidi maupun non-subsidi yang diatur Pertamina.

Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina mengenai alasan perbedaan suplai antara kedua SPBU tersebut maupun tindak lanjut terhadap dugaan pelanggaran SOP yang pernah terjadi di SPBU Amurang.

Masyarakat berharap pihak berwenang segera melakukan pemeriksaan dan memberikan klarifikasi agar distribusi BBM kembali berjalan adil, transparan, dan sesuai prosedur. Kelangkaan solar yang terus terjadi saat ini telah berdampak pada nelayan, petani, serta masyarakat umum yang sangat bergantung pada ketersediaan BBM untuk aktivitas sehari-hari.

(Dm Komaling)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button