Banyuwangi. Cobra_Bhayangkaranews.co.id/2023/01/04. Bangunan Bersejarah Kampung Inggrisan Banyuwangi. Dok M Ulil Albab
Bila kamu mampir di Alun-alun Taman Blambangan Banyuwangi, di sebelah barat akan terlihat sebuah bangunan tua yang masih kokoh. Bangunan yang mengadopsi arsitektur Bugis ini dibangun tahun 1776, kemudian dikuasai Inggris mulai tahun 1811 sebagai kantor dagang British East India Company (BEIC).
Bangunan yang dikenal sebagai Kampung Inggrisan ini juga menjadi kantor telegraf yang menghubungkan Banyuwangi dengan Kota Broome, Australia. Kedua kota tersebut pernah terkoneksi pada awal abad 18 dalam satu jalur kabel telegram bawah laut yang dibangun Inggris mulai dari Eropa hingga Australia.
Kedua kota ini pernah terhubung pada 1889 melalui kabel telegram bawah laut yang dibentangkan dari Banyuwangi ke Broom. Pemasangan kabel ini sendiri dilakukan selama 10 hari menggunakan kapal.
Pada masa itu Australia sendiri tengah berada dalam pendudukan Inggris. Kabel telegram ini fungsinya untuk menyambungkan orang-orang di Inggris maupun Australia untuk saling berkomunikasi terutama untuk berhubungan dengan sanak famili mereka.
Saat berwisata ke sini, kamu akan menemukan beberapa peninggalan bersejarah seperti lorong kabel telegraf yang menjadi saksi bisu hubungan antara Banyuwangi-Australia. Selain itu, pencinta bangunan bersejarah bisa menikmati arsitektur gedung lawas bernuansa Bugis.
- Kampung Inggrisan
- Pendopo Banyuwangi
Wisatawan mengunjungi Pendopo Banyuwangi. Dok Pemkab Banyuwangi
Selanjutnya, yakni Pendopo Sabha Swagata Blambangan yang dibangun sejak tahun 1770-an sejak era bupati pertama Banyuwangi, Mas Alit. Arsitektur unik pendopo masih dipertahankan hingga saat ini.
Uniknya di Pendopo terdapat ruangan bawah tanah menyerupai bunker, namun bila dilihat dari luar seperti taman biasa. Padahal taman yang ditata dengan kemiringan 60 derajat tersebut menjadi atap greenhouse.
Bangunan bawah tanah ini terdapat 6 kamar dan ruang makan serta lobi. Di sepanjang lorong ruangan kamar terdapat sejumlah lukisan yang menggambarkan sejarah perjalanan Banyuwangi. Sementara di bagian luar terdapat sumur Sri Tanjung yang menjadi cikal bakal nama Banyuwangi. Pendopo ini sampai saat ini menjadi rumah dinas bupati yang menjabat.
- Temenggungan
Wisata Temenggungan. Kampong Wisata Temenggungan
Kampung Temenggungan Banyuwangi memiliki jejak historis yang panjang. Sebab hingga saat ini masih tersimpan banyak arsitektur era kolonial Belanda. Tidak heran karena Kampung Temenggungan yang berada di samping Pendopo merupakan kampung pertama di Banyuwangi sejak dipimpin Bupati Banyuwangi pertama, Mas Alit.
Hingga saat ini di Temenggungan masih terdapat rumah pribadi bupati ke lima Banyuwangi, Kanjeng Raden Temenggung Pringgokusumo periode (1867-1881). Rumah tersebut masih ditempati keturunannya hingga saat ini.
Bangunan rumah Lurah pertama di Temenggungan, Joyo Alap-alap yang menjabat era tahun 1800-an juga masih terawat di sana. Selain kaya arsitektur sejarah, Temenggungan juga terkenal sebagai kampung seniman. Jadi cocok bagi kamu yang ingin mengenal lebih jauh tentang seni budaya di Banyuwangi.
(JUMADI)