

Amurang, Minahasa Selatan// COBRA BHAYANGKARA NEWS
Puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 tingkat SMA/SMK Provinsi Sulawesi Utara untuk wilayah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) berlangsung megah dan penuh antusias. Sebanyak 58 sekolah dari dua kabupaten hadir dan memadati halaman upacara SMAN 1 Amurang, yang ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara pada Selasa (25/11/25).
Sejak pagi hari, ratusan guru dan kepala sekolah tiba dengan penuh semangat, membawa suasana kebersamaan yang kuat di antara tenaga pendidik dari dua wilayah administrasi pendidikan tersebut. Meski cuaca pagi tampak diselimuti embun tipis, namun antusiasme para guru tidak surut sedikit pun.
Tepat pukul 08.00, upacara Hari Guru Nasional resmi dimulai. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dikda) Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, Arie Toloh, SE, memimpin jalannya upacara dengan khidmat.
Dalam momentum tersebut, Arie Toloh, SE membacakan sambutan resmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang sarat dengan pesan moral dan harapan besar untuk dunia pendidikan Indonesia.
Dalam sambutannya, Menteri menegaskan bahwa:
Guru harus fokus pada tugas pokok dan fungsi secara profesional
Guru siap menghadapi tantangan moral di era modern
Guru harus tampil percaya diri sebagai agen peradaban
Kehadiran guru sebagai teladan adalah hal yang dibutuhkan murid
Guru memiliki stamina moral untuk memperkuat pendidikan nasional
Untuk para murid, pesan mendalam juga disampaikan:
“Belajarlah yang baik, cintailah orang tua kalian, hormatilah guru.”
Sambutan tersebut disambut tepuk tangan para peserta upacara yang hadir, menandai apresiasi serta komitmen bersama untuk memperkuat kualitas pendidikan di daerah.
Kepala Sekolah SMAN 1 Amurang, Swingli Liow, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya karena sekolah yang ia pimpin dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraan HGN 2025 tingkat cabang dinas.
“Kami bersyukur dapat menjadi tuan rumah. Hari Guru Nasional ini terlaksana karena adanya kolaborasi kependidikan yang kuat antara Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. Ini adalah bentuk persatuan kita sebagai pendidik,” ujar Liow.
Ia juga menegaskan bahwa momentum ini menjadi pemantik bagi seluruh guru untuk semakin memperkuat dedikasi, meningkatkan kompetensi, dan menjaga integritas dalam menjalankan amanah sebagai pendidik bangsa.
Selain menjadi perayaan nasional, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan jejaring komunikasi antar guru dari dua kabupaten. Banyak guru terlihat saling bertukar informasi pendidikan, berbagi pengalaman, serta membahas tantangan-tantangan dunia pendidikan di tingkat sekolah menengah.
Acara HGN kali ini tidak hanya berlangsung khidmat, tetapi juga hangat dan inspiratif, meninggalkan kesan positif bagi seluruh peserta.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan semangat dan dedikasi para guru di Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara semakin kokoh dalam membangun generasi muda yang berkarakter, cerdas, dan berdaya saing.
(Dm Komaling)





