Banyuwangi//COBRA BHAYANGKARA NEWS
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Dr. (H.C.) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, Senin (3/2/2025).
Didampingi jajaran kementerian dan Forkopimda Banyuwangi, Menko Pangan meninjau berbagai program ketahanan pangan dan upaya swasembada nasional.
Setibanya di Bandara Blimbingsari, Zulkifli Hasan disambut oleh Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani,S.Pd., M.KP., Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra,S..I.K., M.Si., M.H., serta sejumlah pejabat daerah. Kunjungan dilanjutkan ke Dapur Sehat Rogojampi, Dimana Menko Pangan meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah.
“Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan akses makanan sehat sesuai standar gizi. Ini adalah bagian dari program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Zulkifli Hasan.
Menko Pangan juga meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMPN 2 Banyuwangi dan SMAN 1 Rogojampi. Ia berinteraksi dengan siswa serta menjelaskan pentingnya menu sehat dan seimbang.
Selain sektor pangan, Menko Pangan meninjau langsung aktivitas pertanian di Desa Gumuk, Kecamatan Licin. Dalam dialog dengan kelompok tani, ia menekankan beberapa poin utama, di antaranya : Penguatan program swasembada pangan untuk mengurangi ketergantungan impor, Peningkatan keterlibatan petani muda guna menjaga keberlanjutan sektor pertanian, Optimalisasi sistem irigasi dan distribusi pupuk agar hasil panen lebih maksimal, Instruksi kepada Bulog untuk membeli hasil panen sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) guna melindungi petani.
Di lokasi ini, Menko Pangan juga menyerahkan bantuan drone penyemprot pertanian untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan pestisida.
Selanjutnya, rombongan bertolak ke PT. Bumi Rojo Koyo, perusahaan peternakan dan produksi susu di Desa Gumuk. Menko Pangan menyoroti pentingnya upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak serta strategi mengurangi ketergantungan impor susu murni.
“Dengan 85% kebutuhan susu kita masih bergantung pada impor, pemerintah perlu mendukung investasi di sektor peternakan agar bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri,” tegasnya.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi Banyuwangi dalam memperkuat ketahanan pangan, pertanian, dan peternakan sebagai bagian dari visi mewujudkan swasembada pangan nasional. Pemerintah berharap sinergi antar-pihak terus berlanjut guna mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Indonesia.
Pewarta//Erni
