

Minsel // COBRA BHAYANGKARA NEWS
Proyek pembangunan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) di Desa Molinow, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan, menuai sorotan tajam dari warga. Pasalnya, proyek yang direncanakan sejak tahun 2024 dengan alokasi dana desa ini tak kunjung direalisasikan hingga kini.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa dana desa tahun 2024 dialihkan untuk sektor pendidikan dasar, khususnya pembangunan fasilitas TK. Namun, hingga pertengahan 2025, tidak ada tanda-tanda kemajuan pembangunan. Ironisnya, sejumlah material bangunan seperti semen sudah mengalami kerusakan akibat dibiarkan terlalu lama tanpa pemanfaatan.

Lebih memprihatinkan lagi, proyek ini juga tidak dilengkapi dengan papan informasi kegiatan, yang menjadi kewajiban dalam setiap pelaksanaan proyek pemerintah sebagai bentuk transparansi. Kondisi ini memicu kecurigaan dari masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan dana desa.
Kepala Desa Molinow, Rony Lengkey, diduga melakukan pembiaran bahkan kemungkinan unsur kesengajaan dalam keterlambatan proyek tersebut.
“Kami bingung, ini proyek dari tahun lalu tapi tidak pernah jalan. Semennya sudah hancur, dan tidak ada keterangan apa-apa di lokasi,” ujar ilchan
Saat dikonfirmasi pada Selasa 22/4/25, Kades Rony Lengkey menyampaikan bahwa proyek belum berjalan karena belum tersedia tenaga kerja dan papan proyek belum dipasang akibat musim penghujan.
Namun, alasan tersebut langsung dibantah oleh warga. “Tenaga kerja di Desa Molinow banyak. Soal papan proyek, kalau alasannya karena hujan, itu tidak masuk akal. Kades bicara seperti mengada-ada,” tegas ucik lam
Warga mendesak agar Inspektorat Daerah serta aparat penegak hukum segera melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan dana desa di Desa Molinow.
Mereka berharap agar kejelasan dan transparansi segera ditegakkan demi mencegah kerugian negara dan memastikan hak pendidikan anak-anak di desa tersebut tidak terabaikan.
(Dm Komaling)

