Jember//COBRA BHAYANGKARA NEWS
Seorang Santri disukorejo Kecamatan sukowono kabupaten jember jadi sasaran penganiayaan dari sekelompok Perguruan pesilat PSHT pada senin 11November 2024 Jam 23:30 malam
Seorang Santri Bernama M. Farel umur 17thn alamat dusun Krajan ds. Mengen utara kec. Tamanan kab. Bondowoso sedang Latihan silat Ekstrakurikuler di Halaman pesantren MAQNAUL ulum Bersama teman-temannya
Ada segerombolan pesilat kurang lebih 100 orang Pemuda Mengendarai sepeda motor dari arah kalisat menuju sukowono, namun sesampainya di pertigaan Deklekor gerombolan Perguruan pesilat PSHT tersebut di hadang oleh PAMTER serta ketua cabang PSHT kecamatan sukowono agar tidak ke sukowono Karena Sore Harinya di Kalisat ada kejadian Perselisihan antara Perguruan
Sekitar pukul 23:10 wib segerombolan pesilat PSHT tersebut meninggalkan pertigaan Deklekor menuju arah kalisat sesampainya di depan Ponpes MAQNAUL ULUM Sukorejo-Sukowono kurang lebih 2 Orang Pemuda menerobos masuk ke area pesantren dimana pada saat itu didalam ponpes tersebut sedang melakukan latihan (Perguruan silat Pagar Nusa) kemudian terjadilah saling olok ahirnya dari 2 Oknum Pesilat PSHT tersebut langsung memukul serta menendang salah satu Santri MAQNAUL ULUM yang saat itu sedang melaksanakan latihan, oknum dari Perguruan pesilat PSHT yang sebagian ada di Luar pagar ponpes turut serta melakukan pengerusakan pagar pintu masuk pesantren
Keluarga besar ponpes MAQNAUL ULUM Sukorejo-Sukowono Gus Yogik 30thn ketika di konfirmasi oleh Media Cobra Bhayangkara News Menyampaikan rasa kekecewaan terhadap kejadian yang menimpa lembaga Pondok Pesantren jadi kami tidak melihat bahwa disini ada kegiatan PN tidak,tapi ini Murni ekstrakurikuler kami melihat atas nama lembaga bahwa ini penyerangan atas Nama Lembaga walaupun yang di serang Ekstrakurikuler kami yang mana pencak silat yang ada diPondok kami adalah Pagar nusa, dan ini jelas ini pesantren bukan padepokan,,cuma kami merasa di rugikan terkait hal ini cuman dengan mediasi ini kami memaklumi bahwa ini adalah bentuk insidental dari kejadian kejadian di luar kecamatan kami dan kami ini termasuk korban sebenarnya, yang kebetulan ada latihan jadi tiba tiba diserang karena permasalahan di luar kecamatan sukowono.
Ketua cabang PSHT kabupaten jember H. Jono yang juga menjabat sebagai camat sukowono juga hadir dalam mediasi di Pesantren menyampaikan kejadian tadi malam sangat prihatin yang menimpa pesantren karena kalau untuk sukowono sangat Kondusif tapi kasus ini di awali dari kasus yang di ajung kalisat sehingga pesantren jadi sasaran H. Jono sebagai ketua cabang PSHT meminta maaf kepada keluarga besar pesantren Maqnaul ulum dan untuk kedepanya akan dijaga lebih baik lagi dan lebih kondusif
Kapolsek sukowono AKP SOLIKHAN ARIEF,S.H., M.H. di telfon oleh H. Jono Kaget mendengar kejadian tersebut padahal kalau kusus kecamatan sukowono Perguruan pencak silat PSHT dan Pagar Nusa aman terkendali dan tidak ada konflik, mereka tetap menjaga keamanan Perguruan masing masing, ketika saya cari tau kejadian tadi malam yang Menimpa Santri Pondok pesantren Maqnaul ulum ternyata orang di luar kecamatan sukowono, harapan saya sebagai kapolsek sukowono dari hasil mediasi ini bisa membawa kedamaian dan kondusifitas kedepannya, dan tolong jaga Perguruan masing masing jadikan kecamatan sukowono menjadi kecamatan percontohan oleh kecamatan lain terutama tentang keamanan dan kondusifnya#pungkasnya
Pwrta//HR