
Jember – COBRA.BHAYANGKARA..NEWS.
LSM kuda Putih sebagai pelapor Dugaan tindak pidana korupsi Kerjasama ilegal pemutaran film yang dilakukan oleh Kadiknas HM Hari Senin tanggal 24 Juni 2024 Dimintai keterangan oleh Polres Jember.
“Ia, Saya tadi udah penuhi panggilan. Untuk diklarifikasi beberapa hal terkait dugaan transaksi di bawah meja yang dilakukan oleh kadiknas.” Ujar Slamet.
Beberapa minggu yang lalu LSM Kuda Putih melalui ketuanya Slamet Riyadi, S.Sos telah melaporkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Sdr. Drs. HM kepada Aparat Penegak Hukum yaitu POLRES JEMBER. Modus yang dilakukan oleh HM, adalah
menginstruksikan semua Kepala Sekolah SD dan SMP di Jember agar semua siswanya menonton sebuah film dengan judul “Teori Cakrawala” yang diproduseri oleh Stefani Inna Rukuta di bioskop yang sudah ditunjuk di Jember.

“Bayangno, nek kabeh arek sekolah SD karo SMP sak Jember sing jumlahe 262 ewu lebih, kongkon mbayar 20 ewu gawe nonton film iku, piro duite sing mlebu? 3,2 milyar lebih bro! (Bayangkan, kalo semua anak SD dan SMP se Jember yang jumlahnya 262 ribu lebih, suruh membayar 20 ribu buat nonton film itu, berapa uang yang masuk? 3,2 milyar lebih bro!-Red)” seru Slamet ketika diwawancara.
Lebih lanjut, menurut hitungan Slamet, jika 1% saja keuntungan dari pembayaran tiket nonton bioskop sekitar Rp3,2 milyar maka akan ada uang Rp32 juta lebih.
“Nah, dikemanakan uang itu? Kan harus jelas, makanya pihak-pihak yang terlibat harus mengklarifikasi dan menjelaskan kepada aparat penegak hukum. Termasuk juga bentuk kerjasamanya seperti apa”, kata Slamet.
“Kok seperti kembali ke era Orde Baru aja, nonton film sebagai bentuk propaganda. Wis gak zamane-lah seperti itu” lanjut Slamet. Lebih parah lagi ternyata film “Teori Cakrawala” tersebut diperuntukkan usia 13 tahun keatas, yang pastinya tidak sepatutnya ditonton anak-anak usia SD. Belum lagi jika siswa tersebut orang tuanya tidak mampu, pasti akan memberatkan dan kurang manusiawi, karena biaya yang dikeluarkan pasti tidak hanya tiket sebesar Rp20 ribu, pasti ada biaya lain seperti transport, jajan dan lain-lain.
“Pemerintahan di Jember ini sudah tidak memiliki wibawa, masak urusan pendidikan dan pembentukan karakter bangsa masih dibisniskan, bisa disetir dan diarahkan oleh pihak swasta (produser dan pengelola bioskop-Red). Berapa konpensasi yang diberikan oleh pihak produser Film Teori Cakrawala kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember? Itu semua harus diungkap dengan jelas” kata Slamet diakhir wawancara.
LSM Kuda Putih berharap pihak Kepolisian segera memanggil dan melakukan penyelidikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak terkait, serta menindak dengan tegas jika ditemukan tindak pidana korupsi ataupun pelanggaran hukum lainnya.
