Banyuwangi – cobraBhayangkaranews.co.id
- Setiap akhir lebaran Idul Fitri, banyak warga yang memanfaatkan kesempatan untuk mengais rizki dengan membuat dan menjual ketupat klongsong di beberapa pasar salah satu penjual ketupat (Junaidi), satu di antara penjual ketupat klongsong di pinggir Jalan kalilo pas deket lampu merah kelurahan singonegaran kecamatan banyuwangi kabupaten banyuwangi mengatakan, selalu manfaatkan lebaran Idul Fitri untuk mencari keuntungan menjadi penjual ketupat musiman. Laki-laki 45 tahun ini menjual kulit ketupat dari janur selama dua hari
Warga Desa Beran,Banyuwangi ini menambahkan, mampu menjual antara 500 sampai 600 ikat ketupat klongsong perharinya. Setiap ikatnya berisi 10 biji. Mulai harga Rp. 8.000 hingga Rp. 10.000 per ikatnya. Junaidi mampu meraup untung hingga ratusan ribu rupiah setiap harinya.
“Saya membuatnya dengan Istri. Ini berkah dari lebaran dapat untung. Sehari ya dapat untung lebih dari 150 ribu. Tapi tidak pasti, karena terkadang ramai kadang Sepi” kata Junaidi, disela-sela kesibukannya berjualan, Rabo (19/04/2023).
Hal yang sama juga disampaikan, indah (45) yang juga warga Beran kabupaten banyuwangi. Pembuat dan penjual ketupat ini mengaku, keuntungan yang didapat dari menjual ketupat ini jauh lebih banyak jika dibanding pekerjaan sehari – harinya sebagai penjual kue keliling. Karena hari hari biasanya hanya berpenghasilan Rp. 30 ribu, dengan menjual ketupat mampu mencapai Rp. 100 ribu hingga Rp. 150 ribu. Hal ini yang membuatnya bersemangat, untuk berjualan setiap tahunnya.
“Ini jualannya selama dua hari. Jualan disini sudah lebih dari tiga tahun. Jualan ketupat lebih beruntung dibanding jualan kue keliling .Karena jualan kupat bisa sampai ratusan ribu, kalau jualan kue keliling cuma puluhan ribu,”tuturnya
Puluhan penjual ketupat klongsong musiman, selain berada disekitar Jalan kalilo sekitar lampu merah juga menyebar di sekitar pasar yang lain, seperti dipasar blambangan. Adapun Jenis ketupat yang dijual mayoritas jenis ketupat Bawang. Jenis ini memang mayoritas yang laku saat idul fitri.”pungkasnya
(Nurhadi)