PORTAL POLRES

Cegah Abrasi, Siswa Diktukba SPN Polda Jatim Tanam Mangrove dan Berbagi Bansos

LAMONGAN – MEDIA COBRA BHAYANGKARA NEWS

Puluhan Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri T.A. 2025 dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jatim melaksanakan program ‘Live In’ yang menyentuh langsung denyut nadi masyarakat di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.

Para calon Bintara Polri ini tidak hanya membaur dan tinggal bersama warga, tetapi juga terjun langsung dalam dua aksi nyata yakni pelestarian lingkungan dengan menanam mangrove dan bakti sosial berupa pembagian sembako untuk rukun nelayan setempat.

Kegiatan ini merupakan bagian integral dari Latihan Kerja (Latja) dan ‘Live In’ yang dirancang untuk mengaplikasikan teori kepolisian sekaligus mengasah kepekaan sosial siswa terhadap masyarakat.

Sebelum diterjunkan ke lokasi, para siswa yang berada di wilayah hukum Polres Lamongan menerima arahan di Mapolres.

Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., melalui Pamapta Polres Lamongan, Ipda Wahyudi, memberikan pembekalan yang menekankan pentingnya komunikasi sebagai fundamental tugas kepolisian.

“Program Latja dan ‘Live In’ ini kunci utamanya adalah komunikasi. Terapkan 5S: Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun,” kata Ipda Wahyudi, Minggu (9/11).

Berbekal arahan tersebut, salah satu kelompok siswa bergerak menuju sasaran, yakni kediaman M. Alif Fauzi, Ketua Rukun Nelayan Sedayu Lawas, yang menjadi pendamping mereka selama program berlangsung.

Selama ‘Live In’, para siswa menyatu penuh dengan ritme kehidupan warga.

Keseharian mereka diawali sejak dini hari, mulai dari bangun pagi, melaksanakan sholat Subuh berjamaah, mengaji, hingga berpartisipasi aktif membantu kegiatan rumah tangga di tempat mereka tinggal.

Cegah Abrasi, Siswa Diktukba SPN Polda Jatim Tanam Mangrove dan Berbagi Bansos

Interaksi utama berlangsung di areal bibir muara sungai yang menjadi benteng pertahanan desa dari ancaman abrasi.

Didampingi langsung oleh M. Alif Fauzi, para siswa diajak menyisir keindahan ekosistem mangrove yang mulai menghijau.

Di lokasi ini, mereka tidak hanya melihat, tetapi mendapat edukasi mendalam mengenai pelestarian pesisir.

“Di tempat ini masih terdapat dua jenis pohon mangrove utama, yaitu mangrove Avicennia atau yang dikenal sebagai ‘si api-api’, dan mangrove Rhizopora,” jelas Alif kepada para siswa.

Alif memfokuskan edukasi pada jenis Rhizopora, yang menurutnya lebih mudah dibibitkan dan ditanam.

Manfaatnya sangat krusial, tidak hanya untuk meningkatkan produksi oksigen, tetapi juga sebagai garda terdepan pencegah abrasi tanah.

“Keunikannya tidak berhenti di situ. Pohon mangrove ini juga memiliki nilai ekonomi, bisa dimanfaatkan sebagai bahan olahan roti, bedak, hingga sirup,” tambahnya.

Salah seorang Siswa Diktukba, Maulana Wibowo, tidak sekadar menyimak.

Ia bersama kelompoknya antusias turun langsung ke lahan berlumpur di bibir sungai, mempraktikkan cara pembibitan dan menanam pohon Rhizopora bersama para nelayan dan pegiat lingkungan setempat.

Bagi sebagian besar siswa, ilmu tentang ekosistem mangrove ini merupakan pengetahuan baru yang sangat berharga.

“Pengetahuan tentang mangrove ini adalah pengetahuan dan pengalaman baru bagi kami. Kegiatan ‘Live In’ ini sangat berharga,” ucap Maulana Wibowo.

Aksi para siswa tidak berhenti pada pelestarian lingkungan. Sebagai wujud nyata kepedulian sosial dan implementasi Polri yang humanis, para siswa Diktukba ini juga menyerahkan bantuan sosial (bansos) berupa beras.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada masyarakat Rukun Nelayan Sedayu Lawas melalui M. Alif Fauzi, dan pegiat lingkungan setempat.

Seluruh rangkaian kegiatan ‘Live In’ ini, mulai dari penanaman mangrove hingga bakti sosial, turut dipantau dan didampingi oleh Kepala Desa Sedayu Lawas, Heni Fikawati.

Ia menyambut baik program SPN Polda Jatim yang dinilai memberikan dampak positif.

“Kegiatan ini sangat baik bukan hanya berdampak pada lingkungan desa kami, tapi juga dapat membentuk karakter para siswa yang peduli terhadap lingkungan dan sesama,” ungkap Kepala Desa.

Sementara itu di tempat terpisah, Waka SPN Polda Jatim, AKBP Dody Indra Eka Putra menjelaskan program Live in ini diharapkan dapat membentuk karakter para siswa sehingga mampu menjadi anggota Polri yang peka, solutif, dan benar-benar mengerti denyut nadi masyarakat.

Ia berharap, pengalaman beradaptasi dan berinteraksi langsung dengan isu lingkungan serta sosial kemasyarakatan ini benar-benar membekali mereka.

“Kelak ketika mereka sudah dilantik dan resmi bertugas, mereka mampu menjadi anggota Polri yang peka, solutif, dan benar-benar mengerti denyut nadi masyarakat,” tutupnya.

Editor//cahptw CBN

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button