MANADO – COBRA BHAYANGKARA NEWS
Kepedulian terhadap para korban tragedi kebakaran KM Barcelona terus mengalir. Salah satu bentuk empati datang langsung dari Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Utara, Anik Wandriani Yulius, yang menjenguk salah satu korban selamat yang sebelumnya dalam kondisi hamil dan telah melahirkan bayi laki-laki sehat, pada Selasa (22/7/2025).
Dalam kunjungannya di rumah sakit Sentra Medika Hospital Internasional Manado tempat ibu korban dirawat, Ibu Anik Wandriani didampingi sejumlah pejabat terkait, antara lain Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), serta Kepala Badan Litbang Daerah.
Momen haru penuh kehangatan menyelimuti ruang perawatan saat Ibu Anik menyapa dan memberikan semangat kepada sang ibu yang masih dalam masa pemulihan pasca persalinan. Bayi laki-laki yang baru saja lahir tersebut diberi nama Elia, yang berarti “Allah adalah kekuatanku”, sebagai simbol kekuatan dan harapan di tengah bencana yang memilukan.
“Saya sangat bersyukur dan terharu melihat kondisi ibu dan bayinya yang sehat. Ini adalah keajaiban di tengah duka besar yang kita alami bersama. Semoga bayi Elia tumbuh sehat dan menjadi anak yang kuat serta membawa harapan bagi keluarganya,” ujar Ibu Anik dengan mata berkaca-kaca.
Dalam kesempatan itu, TP-PKK Provinsi Sulut turut menyerahkan bantuan perlengkapan bayi serta kebutuhan pasca melahirkan bagi sang ibu. Dinas Kesehatan juga memastikan bahwa penanganan medis terhadap ibu dan bayi dilakukan dengan optimal, sedangkan Dinas P3A mencatat dan akan memberikan pendampingan psikologis serta perlindungan lanjutan bagi korban.
Kepala Badan Litbang menyampaikan bahwa pihaknya bersama pemerintah provinsi tengah melakukan pendataan mendalam untuk mengevaluasi penanganan bencana dan memastikan seluruh korban, termasuk yang rentan seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia, mendapatkan hak dan layanan secara menyeluruh.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemprov Sulut untuk hadir dan mendampingi masyarakat di tengah musibah, serta menguatkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial.
(Pewarta / Dm.komaling)
