


Minsel // COBRA BHAYANGKARA NEWS
Dengan ditemukan wartawan media ini proyek jalan akses ke perkebunan warga desa Wawontulap kecamatan Tatapaan kabupaten Minahasa Selatan diduga menggunakan dana pemerintah kabupaten Minsel. Pada 6/11/24
Dengan berjalannya pekerjaan pembuatan jalan diperkirakan anggaran yang dikucurkan berjumlah Rp 600 juta.
Diketahui pelaksanaan pekerjaan yang memakan waktu kurang lebih dari dua Minggu dan pekerjaan tersebut tidak di pasangnya papan informasi anggaran dalam pekerjaan pembuatan jalan kebun maka masyarakat setempat menduga bahwasanya pekerjaan yang di kerjakan di desa Wawontulap kecamatan Tatapaan dengan diturunkan alat berat excavator adalah memakan’ anggaran kurang lebih Rp 600 juta bahkan proyek tersebut adalah proyek siluman.
Jalan yang dikerjakan alat berat excavator tersebut berdasarkan volume yang disampaikan salahsatu warga (FT) adalah 1945 meter.
Dari 1945 meter itu dihitung dari titik nol hingga titik akhir (sampai selesai) papan proyek tidak kelihatan di lokasi pekerjaan.
Keterangan lebih lanjut dari warga masyarakat desa Wawontulap (FT) pekerjaan tersebut memakan waktu lebih 2 Minggu.
“Dengan adanya pekerjaan tersebut kami menduga pemerintah ada permainan anggaran dengan pihak pemkab Minsel dengan kontraktor.
“Dengan berjalan nya pekerjaan tidak diketahui masyarakat terkait papan informasi sehingga beberapa oknum masyarakat menduga bahwa salah satu Pemerintah Desa bersama kontraktor permainkan anggaran dengan besaran kurang lebih 600 juta.
Dengan tidak dipasangnya papan proyek untuk pembuatan jalan kebun hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana pemerintah kabupaten Minahasa Selatan oleh kami masyarakat.
Alasannya papan proyek harusnya dipasang untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai rincian anggaran dan waktu pelaksanaan” ucap salah satu warga yang tak mau menyebutkan namanya
“Demikian pula kami Masyarakat juga mau menkonfirmasi namun oknum pemerintah tersebut tidak bisa ditemui padahal kami mau menanyakan langsung tentang alasan kenapa tidak dipasangnya papan proyek dan meminta kejelasan mengenai penggunaan dana tersebut”
“Pekerjaan perkerasan jalan kebun yang telah berlangsung selama kurang lebih 2 minggu tanpa adanya pemasangan papan informasi/papan proyek kini menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai transparansi dan akuntabilitas proyek tersebut oleh masyarakat.
Dengan tidak adanya papan informasi dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap ketentuan yang mengatur transparansi dalam penggunaan dana dan atau anggaran dari mana.
Hal ini penting untuk ditindaklanjuti, baik melalui mekanisme pelaporan kepada pihak berwenang, maupun melalui forum masyarakat setempat. Dengan demikian, diharapkan dapat diusut lebih lanjut mengenai prosedur yang diikuti dalam pelaksanaan proyek serta penggunaan anggaran yang bersangkutan” jelas salah satu warga yang enggan namanya disebut.
Disisi lain salah satu warga juga mengatakan kepada wartawan saat dikonfirmasi, mengatakan, “Kita dipanggil pemerintah lewat perangkat desa (Titin K) pada tanggal 22 Oktober 2024 for mo Kase Tunjung jalang yang boleh mo dapa akang 1945 meter. Pada waktu itu yang mengawasi pekerjaan adalah dari dinas dan pemerintah desa Wawontulap. Bahkan waktu itu yang memeriksa lokasi dari titik nol ada 2 kontraktor, Suhardi To’o selaku kepala urusan pemerintahan, dan kita sendiri FT. “Ujar FT
Pewarta//Derby

