Minsel – COBRA BHAYANGKARA NEWS
Tertanggal 18/3/2024 tepatnya hari Jumat di Desa Paslaten satu kecamatan Tatapaan kabupaten Minahasa selatan hampir saja terjadi hal yang tidak di inginkan.
Warga Desa Paslaten satu kecamatan Tatapaan atas nama NORTJE TILAAR saat mau mengambil bantuan pangan beras di kantor Desa Paslaten satu sekitaran pukul 18;30 atau jam setengah tujuh malam.
Oknum penerima bantuan pangan beras atas nama keluarga PESIK TILAAR dengan berlegalitaskan kependudukan adalah benar warga Desa Paslaten satu kecamatan Tatapaan
Atas nama keluarga PESIK TILAAR ibu NORTJE TILAAR saat tanggal 18 bulan Maret tahun 2024 kini datangi kantor dan balai desa, Desa Paslaten satu untuk mengambil bantuan pemerintah dalam hal ini bantuan pangan beras ternyata ibu tersebut menerima tekanan dari oknum perangkat desa atas nama inisial DK yang adalah memiliki jabatan sebagai kepala seksi kesejahteraan atau yang sering di sebut kasikesra.
Berdasarkan keterangan dari ibu NORTJE TILAAR kepada wartawan media ini, ” Perangkat desa atas nama (DK) dengan sikap yang arogan membuat saya takut, alasannya: DK menyentak saya dengan kata kata kasar saat saya mau menandatangani persyaratan saat saya mau mengambil hak saya yaitu pangan beras. DK juga mengatakan dengan kasar CEPATJO TANDA TANGAN JO, CEPAT TANDA TANGAN JO, NGANA BABAFOYA, AMBE JO KAMARI TU FOLPEN NANTI KITA TANDA TANGAN” Ucap DK sebagai kasi kesra ke ibu NORTJE TILAAR
Saat itu pulah keberadaan ibu NORTJE TILAAR dalam keadaan ketakutan karena ibu NORTJE baru keluar rumah sakit. Bahkanpun saat itu ibu NORTJE menyebut nama Tuhan dan tubuhnya bergetar karna takut dengan mendengar perkataan oknum perangkat desa yang tidak selayaknya di ucapkan.
Bahkan saat itu pulah ibu NORTJE mengatakan ke perangkat tersebut ” Oh Tuhan DK baru Tuhan dapercayakan di bidang kecil bagini ngana sojadi bagini, apalagi reen ngana kalu ngana so pegang jabatan besar. Saat itu pulah ibu NORTJE TILAAR masih dalam keadaan gemetar badannya karena rasa takut berhubung ibu NORTJE baru keluar rumah sakit.
Bahkan disaat itu ada beberapa Perangkat desa yang melihat bahkan mendengar apa yang terjadi di saat itu” Terang Ibu NORTJE.
“Dengan kejadian ini sudah beberapa perangkat desa, desa paslaten satu telah menegur oknum DK agar jangan mengulang lagi.
Bahkan ternyata sudah beberapa kali oknum DK melakukan hal tersebut”Tambah ibu nortje
Bahkan dari kejadian ini salah satu warga yang tidak mau menyebutkan namanya juga mengatakan agar pemerintah kabupaten dapat mengevaluasi akan oknum perangkat desa seperti itu.
Juga pihak aparat penegak hukum dapat menindak lanjuti akan prilaku seorang aparat desa yang arogansi dalam pelayanan pemerintahan dalam melayani masyarakat.
Pewarta://Derby Mewengkang