Jember – COBRA BHAYANGKARA NEWS
Konsep kunci pembangunan untuk memahami frasa “membangun desa” dan “desa membangun” tidak dikenal dalam wacana dan teori pembangunan. Konsep pembangunan desa sebenarnya tidak dikenal dalam literatur pembangunan.
Secara historis, pembangunan desa merupakan kreasi dan ikon Orde Baru, yang muncul pada Pelita I (1969-1974) yang melahirkan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa di Departemen Dalam Negeri, sebab pembangunan desa sebelumnya hanya berorientasi pada pembangunan fisik, kurang menyentuh masyarakat.
Direktorat Jenderal Bangdes juga berubah menjadi Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa, namun arus pemberdayaan yang hadir pada tahun 1990-annomenklatur juga berubah menjadi Ditjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, yang bertahan sampai sekarang. Ditjen ini masih akrab dengan nomenklatur pembangunan desa, karena pembangunan desa tertuang dalam PP No. 72/2005. Baik RPJMN maupun institusi Bappenas dan kementerian lain sama sekali tidak mengenal pembangunan desa, melainkan mengenal pembangunan perdesaan dan pemberdayaan masyarakat (desa). Pembangunan desa tidak lagi menjadi agenda nasional tetapi dilokalisir menjadi domain dan urusan desa.
Untuk itu Universitas melalui Kelompok Riset dan pengabdian kepada masyarakat (Keris) Empowering Agrikultural Sosiety (Emas) yang beranggotakan akademis dari Fakultas Pertanian Universitas Jember dan sebagai Ketua Diah Puspa Ningrum, SP. M.Si dengan anggota Dr. Ir. Joni Muti Mulyo Aji, M.Rur.M yaitu Dr. Ir. Sri Subekti, MS. Widya Kristianti Putri, S.Pd dan Diah Fauziah, SP. MP melakukan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan penelitian di Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
Dalam keteranganya Ketua Diah Puspa Ningrum, SP. M.Si menjelaskan, “Bahwa Penelitian ini dilaksanakan dari Dana Hibah Internal dan lengkap dengan SK dengan Judul Model Rekayasa Sosial dan Ekonomi dalam Mewujudkan Pengembangan Desa Mandiri Potensi Pertanian, ” jelasnya.
“Adapun tujuan Penelitian ini diantaranya untuk Mengidentifikasi Potensi Desa dan Prospek Pengembangannya menuju Desa Mandiri utamanya di bidang Pertanian/perkebunan, Industri pengolahan dan Wisata, yang dapat diarahkan menjadi desa Mandiri, selanjutnya, “ucapnya.
” Tak hanya itu, Model Rekayasa Sosial dan Ekonomi serta lingkungan dalam mewujudkan SDGs Desa untuk mencapai kemandirian Desa, selanjutnya Mengidentifikasi Indeks Desa dalam membangun sebagai penunjuk posisi awal dalam pembangunan Desa sebagai perencanaan pembangunan Desa berkelanjutan berdasarkan SDGs Desa, “imbuhnya.
Adapun kegiatan awal penelitian ini dilakukan dengan Sosialisasi dan Focus Group Discusion (FGD) dengan melibatkan berbagai komponen kelembagaan masyarakat Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
Masih Diah Puspa Ningrum, SP. M.Si menambahkan, ” Bahwa penelitian Keris ini akan dijadikan dasar dalam melakukan aksi Partisipatoris sehingga upaya Desa Mandiri malalui pembangunan berkelanjutan SDGs Desa bisa terwujud, “tutupnya.