

Bondowoso – MEDIA COBRA BHAYANGKARA NEWS
Letkol Inf Ugroseno tercatat sebagai salah satu putra bangsa yang meniti karier militernya dengan penuh pengabdian, konsistensi, dan rekam jejak penugasan yang panjang. Lahir di Malang, 20 Desember 1983, sosoknya tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung kedisiplinan serta nilai-nilai kejuangan. Prinsip itulah yang kelak membentuk karakter militernya ketika menempuh pendidikan di Akademi Militer Magelang.
Di luar kehidupan kedinasan, beliau adalah seorang suami dan ayah yang penuh tanggung jawab. Menikah pada tahun 2012, Letkol Inf Ugroseno dikaruniai seorang putra laki-laki, Meski berada dalam dinamika tugas yang padat, beliau selalu menempatkan keluarga sebagai sumber motivasi dan kekuatan moral dalam menjalankan amanahnya sebagai perwira TNI AD.
Awal Karier: Lulus Akmil 2006 dan Pengabdian Pertama
Perjalanan karier Letkol Inf Ugroseno dimulai ketika ia menamatkan pendidikan di Akademi Militer pada tahun 2006. Sebelumnya, ia mengikuti proses pendaftaran melalui Panda Malang, Jawa Timur tanah kelahirannya putra dari anggota Brimob.
Kelulusan dari Akademi Militer merupakan tonggak awal yang menandai perjalanan panjangnya sebagai seorang prajurit Kostrad.
Setelah pelantikan perwira muda, ia mengikuti rangkaian pendidikan lanjutan, termasuk Dikpatih yang menjadi bekal dasar sebelum terjun ke satuan tempur. Tidak lama setelahnya, ia menerima penempatan di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), formasi pasukan pemukul strategis yang terkenal dengan kemampuan tempurnya.
Penugasan Awal di Jajaran Divisi 1 Kostrad
Masuknya Letkol Inf Ugroseno ke Kostrad menjadi momentum penting dalam kariernya. Ia ditempatkan di jajaran Divisi Infanteri 1 Kostrad yang berkedudukan di Cilodong, Depok, Jawa Barat. Pada periode tersebut, Divisi 1 Kostrad banyak terlibat dalam berbagai operasi, pengamanan, dan rotasi penugasan, sehingga menjadi lingkungan yang sangat dinamis bagi perwira muda.
Kemudian ia mendapatkan penugasan ke jajaran Brigif 3 Kostrad yang berada di Kariumpe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada kurun waktu tahun 2007–2008. Di sinilah pengalaman lapangan pertamanya terbentuk secara lebih matang. Wilayah Sulawesi Selatan dikenal memiliki karakteristik geografi yang beragam, memerlukan ketangguhan fisik, mental, dan kemampuan taktis yang tinggi.
Pengabdian di Batalyon Linud dan Mobilitas Antar Satuan
Usai penugasan tersebut, Letkol Inf Ugroseno kembali digerakkan mengikuti dinamika organisasi. Ia berpindah ke Batalyon Infanteri Lintas Udara 432, menjabat sebagai Danton SLT (Senjata Lawan Tank) Kompi Bantuan. Selama satu tahun ia mengabdikan diri dalam satuan airborne tersebut, lalu kemudian dimutasi lagi ke Yonif Linud 433 di Bantimurung, Kabupaten Maros.
Pada tahun 2009, ia menjabat sebagai Danton 3 Kompi A dan mulai meniti karier panjangnya di satuan elit tersebut. Pengabdian lebih dari 10 tahun di Yonif Linud 433 menjadikan Letkol Inf Ugroseno sebagai perwira yang matang dengan pengalaman tempur dan operasi yang luas.
Di satuan inilah ia menghabiskan masa kepangkatan dari Letnan Dua, Letnan Satu, hingga Kapten, sebuah perjalanan karier yang tidak singkat serta dilalui dengan berbagai dinamika tugas dan tanggung jawab.
Penugasan Operasi: Papua, Wilayah Khusus, dan Kalimantan
Selama bertugas di Yonif Linud 433, Letkol Inf Ugroseno terlibat dalam berbagai operasi penting di tanah air. Beberapa wilayah yang pernah menjadi lokasi tugasnya antara lain:
Wilayah Papua
Wilayah khusus yang memerlukan pengamanan intensif
Wilayah Kalimantan
Pengalaman penugasan inilah yang membentuk ketangguhan mental, kemampuan kepemimpinan lapangan, serta kecakapan taktisnya sebagai seorang komandan di medan operasi. Setiap penugasan di wilayah rawan memberikan pelajaran berharga tentang dinamika konflik, kondisi geografis ekstrem, dan tugas humanis dalam menjaga stabilitas masyarakat.
Penugasan di Makostrad Gambir, Jakarta
Pada tahun 2016, dengan pangkat Kapten, Letkol Inf Ugroseno menerima amanah baru untuk berdinas di Makostrad yang terletak di Gambir, Jakarta. Selama kurang lebih dua tahun, ia berperan dalam tugas-tugas administratif, manajerial, serta proses perencanaan yang berskala strategis.
Penempatan ini juga memberinya pengalaman berbeda dari kehidupan satuan tempur, yaitu memahami tata kelola organisasi besar dan kebijakan tingkat tinggi yang memengaruhi pasukan di lapangan.
Sekolah Lanjutan Perwira dan Penempatan Baru (2018)
Pada tahun 2018, ia mengikuti Sekolah Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) di Bandung. Pendidikan ini ditujukan untuk mempersiapkan perwira menengah agar mampu memegang jabatan staf maupun komando yang lebih besar.
Setelah lulus, ia mendapatkan penempatan sebagai Kasi 3 Personel Brigif 9 Kostrad yang berada di Jember. Di jabatan ini, ia bertugas dalam proses pembinaan karier dan pengelolaan personel, yang menjadi fondasi penting dalam struktur organisasi militer.
Mengabdi sebagai Pembina Taruna Akademi Militer
Tidak lama kemudian, Letkol Inf Ugroseno ditarik kembali ke Akademi Militer oleh Komando Atas untuk menjalankan tugas sebagai pembina para Taruna. Ia menjabat sebagai Wadanyon Taruna Tingkat 1 selama kurang lebih enam bulan. Pada fase ini, Akademi Militer sedang melaksanakan validasi organisasi, yang menjadikan peran pembina taruna semakin strategis.
Ia turut terlibat dalam proses transformasi sistem pembinaan taruna yang baru, terutama setelah taruna tingkat 1 mulai masuk ke Resimen Taruna pada masa Koptar.
Pengalaman ini menjadi salah satu titik penting dalam perjalanan kariernya, karena tidak semua perwira mendapat kepercayaan untuk membina generasi penerus TNI AD di lembaga pendidikan tertinggi Angkatan Darat
Staf Pembinaan Karier Akademi Militer (4 Tahun)
Setelah menjalankan tugas sebagai pembina taruna, beliau dipindahkan ke bagian Staf Pembinaan Karier (Staf Binkar) di bawah Direktur Umum Akademi Militer. Empat tahun bertugas di bagian ini menjadikannya memahami secara mendalam dinamika pengembangan SDM, penilaian, promosi jabatan, serta kebutuhan organisasi terhadap para perwira.
Peran ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan masa depan karier ratusan perwira muda di lingkungan Akmil.
Seskoad dan Tugas Baru di Divisi 2 Kostrad
Setelah menyelesaikan masa tugas empat tahun tersebut, ia mengikuti Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), pendidikan tertinggi untuk calon pemimpin tingkat menengah di TNI AD.
Lulus dari pendidikan Seskoad, ia menerima mutasi sebagai:
Ps. Kasi Kumtaltibprot (Kepala Seksi Hukum, Bintal, Ketertiban, dan Protokol) Spers Divif 2 Kostrad Singosari, Malang
Kemudian dipindah sebagai Kasi Binkar (Kepala Seksi Pembinaan Karir) Spers Divisi 2 Kostrad masih di jajaran Divisi 2 Kostrad Singosari
Dua jabatan penting ini memperkuat pengalamannya dalam bidang pembinaan organisasi dan personel sekaligus mempertajam visi kepemimpinan sebelum memegang jabatan komandan satuan.
Lolos Asesmen dan Menjadi Komandan Batalyon Infanteri 514/SY Kostrad.
Kesempatan besar datang ketika Letkol Inf Ugroseno mengikuti asesmen untuk jabatan Komandan Batalyon. Berkat pengalaman panjang, kemampuan kepemimpinan, serta penugasan yang beragam, beliau dinyatakan lulus dan berhak memegang kepercayaan sebagai Komandan Yonif 514/Sabaddha Yudha Kostrad di Bondowoso.
Pada 28 Juni 2025, ia melaksanakan serah terima jabatan dengan pejabat sebelumnya,Letkol Inf Mohammad Ibrahim Sidik Soulisa. Sejak saat itu, secara resmi memimpin salah satu batalyon terbaik di jajaran Divisi 2 Kostrad.
Dalam 4 bulan pertama kepemimpinannya, Letkol Inf Ugroseno langsung memusatkan perhatian pada pembinaan latihan, kesiapan operasional, serta kesejahteraan prajurit dan keluarga.
Prestasi Yonif 514/SY dan Kesempatan Penugasan ke Luar Negeri
Yonif 514/SY Kostrad tercatat sebagai satuan berprestasi yang sukses menjalankan penugasan di Papua dengan hasil gemilang: tanpa korban jiwa, aman, dan memperoleh apresiasi dari berbagai pihak. Selain itu, satuan ini juga memiliki rekam jejak prestasi lain yang menjadikannya salah satu batalyon terbaik di klasifikasi infanteri Kostrad.
Berkat prestasi itulah, Yonif 514/SY mendapatkan kesempatan penugasan internasional di bawah bendera PBB, yaitu misi perdamaian UNIFIL.
Jika tidak ada perubahan, diperkirakan pada pertengahan tahun depan satuan ini akan diberangkatkan untuk bertugas ke Libanon pada misi Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia yang hanya diberikan kepada satuan dengan kualitas terbaik.
Sosok Pemimpin yang Tumbuh dari Pengabdian
Perjalanan karier Letkol Inf Ugroseno bukan sekadar rentetan penugasan dan jabatan, tetapi cerminan dari keteguhan seorang prajurit dalam menjawab setiap amanah dan tantangan. Dari awal penugasan sebagai Danton di wilayah Sulawesi hingga kini memimpin ratusan prajurit di Yonif 514/SY, menunjukkan bahwa kepemimpinan lahir dari pengalaman lapangan, pendidikan berjenjang, pembinaan moral, serta ketulusan mengabdi kepada bangsa dan negara.
Sebagai putra Malang yang kini mengemban amanah besar di Bondowoso, Letkol Inf Ugroseno adalah contoh nyata bahwa pengabdian tidak pernah berhenti. Setiap penugasan adalah babak baru perjalanan seorang prajurit Sapta Marga, teguh, setia, dan siap menjaga kedaulatan NKRI di manapun berada.
(Bagus)





