Minsel // COBRA BHAYANGKARA NEWS
Pelayanan Rohani Kristen di awal tahun 2025 yang dilakukan oleh Kapolsek Tumpaan, Iptu Oksin Prong, bersama jemaat GMIM Efrata Rap Rap Wilayah Semenanjung, adalah langkah yang baik serta diapresiasi anggota Polsek bahkan warga wilayah tugas nya kecamatan Tatapaan/Tumpaan. Pada Minggu 26/1/25
Dalam pelayanan keagamaan Kapolsek Iptu Oksin Prong melibatkan anggota Polsek agar tetap wajib dalam mengikuti peribadatan keagamaan baik umat kristiani, umat muslim bahkan agama lainnya.
Melibatkan aparat keamanan kepolisian dalam kehidupan rohani merupakan faktor utama dalam hidup bermasyarakat ini tentunya mempererat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat serta memberikan semangat dan berkat di awal tahun baru. Semoga kegiatan peribadatan membawa kedamaian dan kesejahteraan sukacita bagi semua masyarakat.
Kapolsek Iptu Oksin Prong dalam sambutan gerejawi menyampaikan “Pelayanan gerejawi menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap keamanan dan kedamaian di masyarakat. Juga saya mengingatkan jemaat dan masyarakat untuk menjaga keamanan, terutama di tengah syukuran Hari Kuncikan yang dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Selatan lebih khusus di Desa Rap Rap.
Iptu Oksin Prong juga menambahkan “Aparat kepolisian Polres Minahasa Selatan tetap berusaha menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama dalam menciptakan suasana yang aman dan damai dalam segalah aspek.
Harapan kami kegiatan ibadah dan perayaan dapat berlangsung dengan baik, serta masyarakat merasa nyaman dan terlindungi” Jelas Kapolsek Oksin
Dalam sambutannya, Kapolsek Iptu Oksin Prong menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Saya berharap agar tingkat kriminalitas dapat ditekan, dan semua pihak bersama-sama berupaya menciptakan situasi yang kondusif di Desa Rap Rap. Keamanan dan ketertiban yang terjaga akan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua warga.
Terkait dengan merayakan hari kuncikan dibulan Januari adalah merupakan tradisi yang sangat positif di kabupaten Minahasa Selatan dan hal ini menunjukkan kehangatan serta saling menghargai pelayanan keagamaan. Pendeta, pelayan khusus, dan jemaat dengan berjabat tangan tatkala ibadah selesai merupakan hal yang menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.
Di satu sisi dapat dilihat seluruh jemaat saling memberi salam damai dan mempererat hubungan dalam komunitas gereja.
Momen foto bersama antara Kapolsek, Pendeta, dan pelayan khusus di akhir ibadah menjadi simbol kerjasama dan keharmonisan antara pihak kepolisian dan masyarakat, khususnya dalam konteks kegiatan ibadah atau kegiatan keagamaan. Ini menunjukkan komitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam lingkungan keagamaan di jemaat GMIM Efrata wilayah Semenanjung desa Rap Rap.
Pewarta // Derby
