Sumenep – COBRA BHAYANGKARA NEWS
Balai desa merupakan tempat pelayanan publik. Terutama bagi masyarakat yang mempunyai kepentingan baik secara pemerintahan atau pun yang bersifat umum,(04/07/2024).
Namun apa jadinya jika kantor desa yang seharusnya menjadi tempat pelayanan bagi masyarakat justru tak berpenghuni alias dalam keadaan kosong.
Seperti hal nya Balai Desa Tambaagung Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, yang tampak kosong dan tak satupun perangkat terlihat melakukan aktifitas disana meski pada saat hari aktif atau jam kerja.
Hal itu terlihat saat awak media bersama Ketua LSM yang cukup dikenal mendatangi Balai Desa Tambaagung Barat guna melakukan konfirmasi terkait proyek pengaspalan jalan yang diduga banyak penyimpangan.
“Namun jangankan ketemu kades atau perangkatnya. Kami justru disuguhi pemandangan yang sangat kumuh dan menjijikan, “ucap Ketua LSM DCW kepada media pada Rabu 19 Juni 2024.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Duta Corruption Watch (DCW) Kabupaten Sumenep Ahmadi menambahkan, “Ironi nya, balai desa yang seharusnya dirawat dan dijadikan tempat untuk melayani masyarakat justru terlihat sangat kotor.
“Sungguh miris dan menjijikan, sampah dan kotoran ayam berserakan di keramik lantai Pendopo Balai Desa Tambaagung Barat, “tambahnya.
“Sudah pasti hal ini mencerminkan ketidak disiplinan dalam mengemban amanah untuk melayani masyarakat dan melaksanakan tugas pokoknya sebagai aparatur desa,”tegasnya.
Aktivis anti korupsi itu juga meminta kepada pihak terkait agar dapat memberikan teguran keras bahkan sanksi terhadap oknum-oknum kades yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik.
Diwaktu yang berbeda saat awak media berkunjung ke Balai Desa Tambaagung Brat, wartawan lagi-lagi mendapati hal yang sama. Balai desa tak berpenghuni saat hari aktif/jam kerja, sampah dan kotoran ayam berserakan dimana-mana.
Saking geramnya, warga desa setempat yang kebetulan melintas di lokasi kala itu berteriak dengan suara lantang.
“Gaji lancar, balai desanya kosong, itu namanya makan gaji buta,”teriak warga dengan raut wajah yang terlihat kurang bersahabat.
Sementara Kepala Desa Tambaagung Barat Samsul Arifin saat dikonfirmasi melalui chat WhatsApp. Lagi-lagi ia memilih bungkam dan tak bergeming sedikitpun.
Pewarta: (Rahman / Tim)