Sumenep, Cobra Bhayangkara News
Pemeliharaan kebudayaan tradisi peninggalan leluhur di hadiri Ketua Paguyuban PElAR AGUNG : Empu H. Sanamo, Ketua Panitia : Masdodik LF, S. Sos. Wakil : Hadis Kordinator : Empu Ika Arista Persiapan, Jelang gelaran Haul dan Jamasan Pusaka Keris yang akan berlangsung di Desa Aeng Tong-tong, Sumenep, Pertemuan dilaksanakan kamis 20,30 (13/07/2023).
Silaturahmi itu, dalam rangka diskusi antara panitia jamasan dengan paguyuban pelestari keris keluarga bangsawan Keraton Sumenep.
Panitia Jamasan Keris, Ika Arista mengatakan, penjamasan akan melakukan tradisi seperti iyang leluhur dalam bersilaturahmi untuk mempererat hubungan antara paguyuban pengrajin keris Aeng Tong-tong dengan keluarga Keraton Sumenep. Mengingat, hubungan tersebut sudah terjalin sejak zaman dulu.
Menurut dia, silaturahmi serupa rutin dilakukan menjelang pelaksanaan jamasan keris setiap tahunnya. “Kami hanya mengulang apa yang sudah terjadi dahulu kala, bahwa orang-orang Aeng Tong-tong erat kaitannya dengan pihak keraton. Maka dari itu kami sowan untuk mempererat tali silaturahmi yang sudah terjalin lama dari sejak para pendahulu,” ujar Empu Keris Perempuan itu.
Diterangkan, jamasan keris merupakan salah satu agenda yang masuk dalam Kalender Event Sumenep setiap tahunnya. Pagelaran tradisi itu rencananya akan dilaksanakan pada 26 Juli 2023 mendatang. Sedangkan pada 27 Juli 2023, akan dilangsungkan Kirab Pusaka Keraton.
Tahun ini, kata Ika, agenda jamasan keris rencananya akan lebih mengedepankan nilai edukasi. Artinya, jamasan tidak hanya sebagai pagelaran budaya, melainkan juga bernilai pendidikan kepada masyarakat luas tentang pusaka, khususnya bagi generasi muda.
“Jadi tidak eksklusif bagi kalangan pegiatan budaya dan pecinta serta pelestari pusaka saja. Tapi juga melibatkan berbagai kalangan, seperti akademisi, mahasiswa dan pelajar untuk mengenal tradisi itu,” tuturnya.
Persiapan pelaksanaan haul dan jamasan pusaka, Ketua paguyupan Pelar Agung, Empu H, Sanamo, memiliki warisan pusaka terlebih Para keturunan masa dulu, kalau seandainya kita tidak ada warisan pekerjaan keris apa yang kita kerjakan di sini. Tuturnya
( Rahman )