Sumenep, Cobra Bhayangakaranews.co.id
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang di gelontorkan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2022 lalu sepertinya tak selalu berjalan mulus akibat ulah oknum pelaksana yang diduga lebih cendrung memikirkan sebuah keberuntungan.
Seperti hal nya dengan yang terjadi di Desa Karang Nangka Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, 15/04/2023.
Dimana sebuah proyek saluran air yang biayai oleh negara hingga ratusan juta rupiah melalui program PISEW meski baru seumur jagung saat ini sudah rusak parah bahkan hancur di beberapa titik.
Buruknya hasil pekerjaan pihak pelaksana diduga lebih mementingkan sebuah keberuntungan, sehingga tidak memikirkan kualitas dari apa yang di bangunnya.
Parahnya lagi, proyek tersebut diketahui tidak menggunakan pasir hitam, melainkan mengandalkan tanah merah yang diambil langsung di lokasi pekerjaan dan dicampur semen seadanya.
Untuk mengelabuhi pemerintah dan masyarakat pihak pelaksana tergolong lincah. Betapa tidak, setelah menggunakan tanah merah yang dicampur semen alakadarnya untuk perekat batu, lalu di bagian luarnya barulah di sulap sebagai mana proyek pada umumnya.
Ismail salah satu perangkat Desa setempat menuturkan kepada media ini jika proyek tersebut merupakan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) anggaran Tahun 2022. Namun ketika ditanya soal papan nama dan prasasti ia mengaku tidak banyak tau.
Awak media mencoba mendatangi Balai Desa Karang Nangka dengan maksud untuk konfirmasi kepada Kepala Desa, namun saat itu tidak bertemu karena yang bersangkutan sedang keluar.
Saat di hubungi melalui sambungan telfon nya diawal pembicaraan Moh. Arsyad membenarkan dan mengaku jika dirinya adalah Kepala Desa Karang Nangka.
Namun betapa mengejutkan, saat ditanya prihal pekerjaannya yang amburadul, Moh. Arsyad berdalih dan mengaku dirinya bukan Kades melainkan Sekdes.
“Saya bukan pak Kades tapi saya Sekdes, jika soal yang bapak tanyakan nanti saya sampaikan sama dia “dalih nya.
Sungguh sangat ironi, sudah jelas-jelas Nomor Handphone yang di hubungi milik Kepala Desa Karang Nangka, namun seakan ada suatu hal yang ditutupi mengenai pekerjaannya sehingga ia memilih berkelit dengan tidak mengaku jika yang bersangkutan adalah Kades.
Pewarta: Dayat