PORTAL DAERAH

Pabrik Pailit Dibuat Jualan Lemuru
13 Jan 2023 16:00 PM

Banyuwangi Cobra_Bhayangkaranews.co.id

Pedagang : Pintu Gerbang pabrik PT BFCI yang dinyatakan pailit dimanfaatkan untuk jual beli ikan lemuru, Kamis ,
12 Jan 2023.

Sejak Agustus 2022, kompleks pabrik pengalengan ikan di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, PT Blambangan Food Packer Indonesia (BFPI) tak beroperasi. Bagian depan pagar pabrik itu, kini dimanfaatkan warga untuk jual beli ikan lemuru.

Lokasi pabrik itu sangat strategis, letaknya di sebelah UPT Pelabuhan Muncar. Setiap hari, di kawasan pabrik yang sudah berdiri sejak 1972 itu, dilalui nelayan sambil membawa hasil tangkapannya. “Setiap hari banyak pedagang ikan jualan di sini, saya juga jualan ikan di sini,” terang Wiwit, 43, warga Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.

Wiwit mengaku sudah lama beraktivitas dengan jualan ikan lemuru di lokasi tersebut. Ibu dua anak itu, melanjutkan usaha yang dirintis ibunya. “Sekitar 10 tahun jualan ikan lemuru di depan BFPI,” cetusnya.

Ikan lemuru yang dijual, ungkap Wiwit, dibeli dari nelayan yang baru pulang melaut. Harga ikan favorit di Muncar itu, dijual antara Rp 8.000 hingga Rp 10 ribu per kilogram, tergantung kualitasnya,” ujarnya

Harga lemuru itu, lanjut Wiwit, berubah-ubah tergantung ketersediaan barang. Pada akhir tahun 2022 hingga awal tahun ini harganya naik dua kali lipat. “Naik sampai Rp 20 ribu per kilogram, banyak (pembeli) yang nyari tapi barangnya (ikan lemuru) tidak ada. Nelayan tidak berani melaut karena cuaca buruk,” terangnya.

Salah satu pemilik warung di depan kompleks pabrik, Aminah, 64, asal Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, mengaku warungnya ramai saat pabrik masih beroperasi. “Yang makan di sini pegawai pabrik sama sopir truk,” tuturnya.

Ibu lima anak itu menyampaikan pabrik BFPI itu termasuk yang pertama berdiri di Muncar. Malahan, pabrik ikan itu sudah berdiri sebelum warungnya ada. “Saat pandemi Covid-19, pabrik itu ramai produksi lemuru dan tuna, buka sampai 24 jam, saya kaget mendengar kabar pabrik itu bangkrut,” ungkapnya.

“Tapi kini, jelas dia, pabrik itu tutup dan karyawannya di-PHK. Dan itu, menyebabkan pendapatan Aminah dari warung berkurang drastis. “Sekarang paling yang membeli hanya lima sampai sepuluh orang sehari,” ungkapnya.

Kabid Hubungan Industrial Disnakertransperin Banyuwangi M Rusdi mengaku baru mengetahui pabrik pengalengan ikan sarden itu pailit dan pegawai banyak yang kena PHK. “Ada 20 orang yang mendatangi saya dan menanyakan haknya setelah di-PHK,” cetusnya.

Menurut Rusdi, pabrik PT BFPI yang pailit itu menyebabkan 81 pegawai di PHK di tahun 2022. Dan itu, menyebabkan angka PHK di Banyuwangi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. “Pada tahun 2021, jumlah PHK di Banyuwangi 147 orang, sedang pada 2022 naik jadi 159 orang,” ungkapnya.

( Nurhadi )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button