PORTAL DAERAH

Hari Tari Sedunia, Komunitas Seni Banyuwangi Adakan Pergelaran “Nyawiji Berbarengan Selawase”

Banyuwangi – COBRA BHAYANGKARA NEWS

Dalam rangka memperingati hari tari sedunia atau International Dance Day Celebration yang jatuh pada setiap tanggal 29 April, Komunitas Seni Banyuwangi mengadakan pagelaran seni tari bertema “Nyawiji Berbarengan Selawase”, yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Singojuruh, pada Minggu (30/4/2023).

Pagelaran seni tersebut dimeriahkan dengan menampilkan 45 sajian tari dari 35 sanggar di Banyuwangi, sehingga berlangsung dengan meriah, mulai siang hingga malam hari.

Acara yang yang digelar sejak siang hingga malam hari itu, terbagi atas dua sesi, yakni sesi pertama dilaksanakan mulai dari pukul 14.00 Wib hingga 17.00 Wib, Sedangkan, sesi dua dilaksanakan sejak pukul 20.00 Wib hingga 22.00 Wib.

Untuk sesi pertama penampil lebih didominasi oleh anak-anak, dan di sesi dua mulai dari remaja hingga dewasa. Hal tersebut dilakukan demi mengantisipasi anak-anak yang terlalu lama menunggu hingga kelelahan.

Hari itu, RTH Singojuruh disulap menjadi panggung megah, menyediakan wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat dan ekspresi seninya.

“Seluruh pemain penampilan tari sangat berkualitas, baik dari sisi atraksi, kreasi, kostum, maupun musikalisasinya,” ungkap Hasan Basri selaku Ketua DKB kepada awak media.

Pria yang akrab disapa Kang Son ini menilai penampilan yang disuguhkan para talens sangat maksimal. Mereka memiliki karakter dan identitas yang kuat dengan memadukan koreografi, instrumen gamelan khas Osing dengan nuansa “Banyuwangen”.

“Meski dengan keterbatasan dana dari pemerintah daerah namun tidak menyurutkan masyarakat untuk terus menampilkan karya-karya terbaiknya,” jelasnya.

“Masyarakat seperti yang dilakukan Kolaborasi sanggar-sanggar tari harus selalu menemukan ruang untuk menyalurkan dan mengekspresikan kebudayaannya,” lanjut kang Son.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada puluhan Sanggar Tari yang telah menampilkan unjuk kebolehannya, dalam membawakan tari tradisi Banyuwangen maupun kreasi.

“Silaturahim dengan tari dan komunitas seni pertunjukan akan terus kita lakukan untuk perkembangan Banyuwangi dalam berkebudayaan,” tandas kang Son.

Sementara itu, Budayawan Banyuwangi Kanjeng Ilham mengatakan, jika panitia berkomitmen untuk turut serta menjaga dan meramaikan jagat seni di Banyuwangi untuk menjadi ruang ekspresi dan eksitensinya.

“Banyuwangi dengan segala keunikannya, juga tempat subur bagi talenta dan seniman. Karya-karya seni terus tumbuh, baik itu seni tradisi maupun seni kontemporer. Sebuah iklim dan apresiasi masyarakat yang mampu bertemu menjadikan Banyuwangi terus hadir dengan segala keunikannya,” urai Kanjeng Ilham

“Kita punya satu jenis kebudayaan yang harus kita junjung tinggi dan kita lestarikan bersama, dalam hal ini yakni kesenian tari tradisional,” tambahnya.

Dikesempatan sama, Adlin Mustika Alam selaku ketua panitia menjelaskan, acara tersebut diselenggarakan oleh tim Nyawiji Berbarengan Selawase, yang terbentuk dari kumpulan seniman muda di Banyuwangi.

“Yang menyelenggarakan dari tim Nyawiji, dari berbagai kumpulan seniman muda Banyuwangi yang bertalenta sangat luar biasa, untuk menciptakan hal-hal baru demi demi Banyuwangi,” ujar Adlin Mustika.

Masih menurut Adlin Mustika, ‘Nyawiji’ memiliki arti menyatu. Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan itu, supaya menyatu; menyatu dengan alam, masyarakat, seniman, juga karya-karyanya,” pungkasnya.

Nurhadi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button