Minsel // COBRA Bhayangkara News
Kelompok P3 TGAI Desa Sulu kecamatan Tatapaan kabupaten Minahasa Selatan dengan nama kelompok Ta’be yang di ketuai Dougles Sarijowan, dalam kelompok ini Dougles Sarijowan membawahi kelompok Ta’be dengan menggandeng sekretaris dan bendahara juga anggota kelompok.
Diketahui kelompok Ta’be telah terstruktur dengan jumlah 9 anggota
Kelompok Ta’be desa sulu saat ini mengelolah Anggaran 195.000.000 dengan sasaran peningkatan saluran irigasi tersier
Sementara peningkatan saluran irigasi tersier desa sulu berlokasi kan di perkebunan persawahan mariangow.
Daougles Sarijowan selaku ketua kelompok Ta’be saat di kunjungi wartawan media ini pada Senin 2/9/24 terkait pembangunan peningkatan saluran irigasi, ia mengatakan, “kelompok Ta’be yang di kelola oleh 9 orang kini telah menyelesaikan pekerjaan pembangunan saluran irigasi pada tahap 1 tahun 2023. Kini kelompok Ta’be masih di percayakan lagi di tahun 2024 untuk melaksanakan pembangunan saluran irigasi tersier dengan anggaran Rp 195.000.000. Dan pembangunan yang saat ini kami bangun tetap berdasarkan petunjuk teknis (juknis) Direktorat jenderal sumber daya air, Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1.” Ujar Dougles
Disisi lain beberapa toko masyarakat dari ketiga desa menyampaikan.
“Terkait dengan saluran irigasi ini bisa saja akan terjadi mubasir karena pokok dari pembangunan irigasi sertier ini adalah mengacu dari bendungan air.
Diketahui bendungan air yang letaknya di sungai nimanga yang berada di wilayah pemerintahan desa Popontolen dan desa sulu dimana bendungan tersebut tidak akan bertahan lama alasannya dengan waktu berjalan air terus menerus mengikis bendungan tersebut hingga datangkan ambruk.
Sementara bendungan tersebut adalah faktor utama para petani dari ke 3 desa yang ada di kecamatan Tatapaan yaitu Desa Sulu, Desa Paslaten, Desa, Paslaten Satu.
Dari ketiga desa yang memiliki lahan persawahan dengan ratusan hektar kini bakal menderita jika lahan persawahan akan terjadi lahan tidur hanya oleh karena bendungan air” ucap beberapa toko masyarakat
Dengan hal itu warga pemilik kebun dan penggarap serta buru tani sawah dari ketiga Desa tersebut mengharapkan agar pemerintah baik kabupaten/provinsi agar dapat bertindak dengan secepatnya sebelum bendungan air di hentar hanyut oleh hantaman arus air yang besar.
Disisi lain wartawan media mengunjungi lokasi bendungan yang berlokasi kan di kecamatan Tumpaan tepatnya di desa Popontolen di mana informasi dari ketiga warga desa yaitu Desa Sulu, Desa Paslaten, Desa Paslaten Satu adalah benar adanya dimana bendungan tersebut jika di hantam arus air yang besar maka bendungan tersebut akan terbawa hanyut oleh derasnya arus air.
(Demsy)