PORTAL DAERAH

Baru Seumur Jagung, Pengaspalan Jalan Di Desa Tambaagung Barat Dipenuhi Rumput Liar.

Baru Seumur Jagung, Pengaspalan Jalan Di Desa Tambaagung Barat Dipenuhi Rumput Liar.

Sumenep, BHAYANGKARA NEWS

Proyek pengaspalan jalan di Desa Tambaagung Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga dikerjakan
tidak sesuai spek dan terkesan asal asalan, 21/06/2024.

Pasalnya, proyek yang dikerjakan pada tahun 2023 itu kini sudah dipenuhi rumput liar yang tumbuh subur diatasnya. Sehingga tak sesuai ekspektasi masyarakat.

Selain dipenuhi rumput liar, demi meraup keuntungan yang lebih besar diduga kuat pengurangan bahan material juga tidak luput dari permainan dan drama pihak pelaksana.

Masyarakat desa setempat berinisial A. mengeluhkan kondisi jalan yang saat ini menyerupai jalan setapak.

“Pengaspalan jalan itu baru dikerjakan pada tahun 2023 kemaren, namun saat ini kondisinya sudah cukup memprihatinkan, rumput liar tumbuh dimana-mana seperti sarang ular saja,”ucap A kepada media.

Baru Seumur Jagung, Pengaspalan Jalan Di Desa Tambaagung Barat Dipenuhi Rumput Liar.

Menanggapi keluhan A, awak media mencoba menemui Kepala Desa Tambaagung Barat di kantornya pada Rabu 19/06/24 sekira pukul 9:00 Wib. dengan maksud untuk konfirmasi, Namun tidak ketemu kerena balai desa tampak kosong dan tak seorang pun berada disana.

Sebagai kontrol sosial yang sekaligus kepanjangan tangan dari masyarakat dan pemerintah, wartawan Bhayangkara News pantang menyerah demi jelasnya sebuah pembangunan fisik yang ditenggarai dibiayai oleh negara. Hingga di hari yang sama sekira pukul 1:30 Wib. awak media mencoba kembali menemui Kades di kantor nya, namun lagi-lagi tidak ketemu karena balai desa tetap dalam keadaan tak berpenghuni.

Kendati demikian awak media tak patah semangat demi mendapatkan statement atau pernyataan dari Kades Tambaagung Barat, hingga akhirnya mencoba konfirmasi melalui sambungan Chat WhatsApp.

Saat di konfirmasi melalui sambungan Chat WA nya, Kepala Desa Tambaagung Barat Samsul Arifin lagi-lagi memilih bungkam seakan terkunci seribu bahasa dan enggan untuk menjawab.

Betapa naif dan tak patut ditiru sekelas seorang Kepala Desa diduga dengan sengaja menghindari jurnalis yang hendak mewawancarainya.

Pewarta: Ahmadi Nejad

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button