Pacitan, – COBRA BHAYANGKARA BEWS
Jam dinding di rumahnya menunjukkan pukul 02.30 WIB, Jemin (43) bergegas beranjak dari tempat tidurnya. Meski rasa kantuk belum sepenuhnya hilang, tak ada alasan baginya untuk bermalas-malasan. Setelah mengambil air wudu dan melaksanakan salat tahajud, ia lantas memikul 2 jerigen air yang digunakannya untuk mengambil air di sumber air di tepi sungai yang letaknya berjarak 1,5 kilometer dari rumahnya.
Sambil menahan rasa kantuk, Jemin perlahan mulai menyusuri jalan setapak dan berharap jadi orang pertama yang tiba. Mengingat sumber air itu merupakan satu-satunya di tempat tinggalnya dan menjadi sumber kehidupan bagi warga di sana.
“Dari sumber air rumah saya cukup jauh dan jalannya juga kecil, kalau saya kesiangan sedikit dan mengantri dengan warga lainnya, kasihan nanti anak-anak bisa terlambat ke sekolah, karena mereka perlu air untuk mandi,” kata Jemin warga Dusun Jaten, Desa Donorojo, Kecamatan, Donorojo, Kabupaten Pacitan, beberapa waktu lalu.
Sumber air atau biasa disebut belik di Dusun Jaten tergantung dari aliran sungai, jika musim kemarau dan sungainya kering, maka sumber air itu juga mengering dan tidak bisa dimanfaatkan lagi.
“(Sumber air) Kalau kering tidak ada airnya, kami warga di sini (Dusun Jaten) biasanya hanya mengandalkan bantuan air bersih, baik dari pemerintah maupun para donatur,” ujarnya.
Dusun Jaten sendiri merupakan salah satu daerah terpencil di Kabupaten Pacitan yang warganya kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Kondisi itu dipengaruhi oleh letaknya yang berada di dataran tinggi dan struktur tanahnya yang berkapur.
Berangkat dari kesulitan tersebut, Korem 081/DSJ bekerja sama dengan PT INKA (Persero) membangun sumur bor untuk membantu menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Dusun Jaten.
Setelah selesai dikerjakan selama satu bulan, kini sumur bor itu diresmikan oleh Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf H. Sugiyono. Sebagai putra daerah, ia mengakui sulitnya kehidupan masyarakat di Pacitan untuk mendapatkan air bersih.
“Saya asli Pacitan, saya tahu persis bagaimana sulitnya warga di sini untuk mendapatkan air bersih. Alhamdulillah dengan didukung PT INKA kita dapat membangun sumur bor di Desa Jaten ini,” kata Danrem 081/DSJ Kolonel Inf H. Sugiyono kepada awak media usai peresmian sumur bor di lokasi, Kamis (12/7/2023).
Danrem mengatakan, pembangunan sumur bor itu dapat membantu mencukupi kebutuhan air bersih ratusan Kepala Keluarga (KK) di Dusun Jaten dan sekitarnya.
“Sumur bor yang sudah bisa dimanfaatkan ini akan mampu membantu atau menjangkau 335 KK, sehingga warga tidak perlu repot lagi mecari air bersih. Air ini sumber kehidupan, warga harus mendapatkannya,” terangnya.
Tak hanya di Dusun Jaten, Danrem juga mengungkapkan, pembangunan sumur bor di Pacitan juga dilakukan di 2 titik lainnya yakni di Dusun Nangka, Desa Sukodono dan Dusun Gunungsari, Desa Belah.
Sementara itu, GM. Human Capital PT. INKA (Persero), Puguh Dwi Tjahjono ingin keberadaan sumur bor itu dapat bermanfaat luas bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan bisa membawa manfaat bagi masyarakat sekitar dan berdampak terhadap semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih,” sebutnya.
Lebih dari itu, Puguh juga berharap, kerja sama yang dilakukan dapat terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan selesai dibangunnya sumur bor, warga Dusun Jaten pun tampak begitu bergembira dan bersyukur. Karena kesulitan mereka dalam mendapatkan air bersih selama puluhan tahun kini telah dapat teratasi.
“Senang banget, alhamdulillah kami sangat bersyukur, sumur bor ini telah menghapus nestapa dan menghadirkan kebahagiaan bagi warga di sini. Terima kasih TNI, terima kasih PT INKA, semoga sumur bor ini akan mengalir terus dan membawa keberkahan bagi kita semuanya,” kata Sekdes Donorojo, Siswanto.