Sumenep – COBRA BHAYANGAKARA NEWS
Dikelola CV. Mardlatillah proyek pembangunan gedung Laboratorium dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang menelan anggaran hingga Rp.318.824.000;
di SDN Tambaagung Barat II Desa Tambaagung Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, diduga dikerjakan tidak sesuai spek dan terkesan asal asalan, 17/11/2023.
Pasalnya, dalam pekerjaan bangunan gedung tersebut diketahui pemasangan Lem Bata Ringan pada bagian dinding disinyalir tidak merata sehingga secara kualitas fisik sangat meragukan.
Selain itu, diduga untuk menutupi akan kecurangannya pihak pelaksana pembangunan gedung Laboratorium dan UKS tidak memasang papan informasi pada saat bekerja.
Sebagaimana diatur dalam amanah Undang undang Keterbukaan Informasi Publik (UU-KIP) Nomor 14 Tahun 2008 yang di pertegas dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang di biayai oleh negara wajib memasang papan nama proyek, jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan, dan nilai kontrak, serta jangka waktu atau lamanya pekerjaan.
Namun UU-KIP yang sudah di tetapkan pemerintah seakan tak berlaku bagi oknum pelaksana yang satu ini.
Anehnya, setelah beberapa pihak di konfirmasi oleh awak media, selang beberapa hari kemudian papan informasi mulai terpasang di area proyek.
Masyarakat desa setempat berinisial N mengatakan kepada media ini jika pembangunan Laboratorium dan UKS diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB)
“Sungguh sangat disayangkan pekerjaan yang terkesan asal asalan seperti itu, padahal anggarannya lumayan besar, “ucap N kepada media.
Salah satu guru SDN Tambaagung Barat II berinisial A mengatakan jika pihaknya tidak tau tentang berapa anggaran dan bagaimana bentuk bangunan yang akan di garap nya.
“Itu semua bukan urusan kami, akan tetapi itu urusan pemborong sama dinas, kami tinggal terima kunci, “kata A kepada wartawan.
Disinggung mengenai papan informasi, A mengatakan tidak ada.
“Kalo papan informasi dari awal mimang tidak ada “pungkas A.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, H. Tayyip yang digadang gadang sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam proyek tersebut terkesan menghindar dan berdalih sedang sakit,
Parahnya lagi, ia tidak mengakui bahwa dirinya adalah H.Tayyip dan mengaku sebagai keponakannya padahal menurut salah satu rekan akrabnya Nomor Handphone tersebut benar-benar milik H. Tayyip.
Pewarta: Dayat / Tim