PORTAL DAERAH

Alih Fungsi Ruang Creatif HUB jadi Coffee Shop di Gedung Terminal Pariwisata Terpadu Banyuwangi Memicu Polemik

Banyuwangi – COBRA BHAYANGKARA NEWS

Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Sobo (P3S) mengunjungi pengelola Coffe Shop di Gedung Terminal pariwisata Terpadu banyuwangi pada Rabu 1,11,2023 untuk menyoroti permasalahan yang berkaitan dengan alih fungsi kios pasar dan Dormitory menjadi ruangan Creatif HUB (Hierarchical Urbanistic Biodiversity) yang digunakan untuk tempat komersial Coffe Shop di gedung tersebut.

Kedatangan pengurus P3S disambut oleh komunitas banyuwangi Youth Creatif Net Work (BYCN). Vicki Hendri Kurniawan, Ketua Komunitas BYCN, memberikan penjelasan tentang eksistensi, legalitas, serta kegiatan yang dilakukan oleh komunitas mereka. Setelah pemaparan, pertemuan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diarahkan kepada pengelola yang menempati ruangan Creatif HUB.

“Vicki Hendri Kurniawan menyampaikan bahwa ruangan tersebut diberikan kepada komunitas mereka untuk dikelola secara swadaya, dengan fokus pada pelatihan dan pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui pendekatan kreatif. Vicki juga menekankan bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan terkait masalah yang sedang dibicarakan, karena selama ini mereka tidak pernah menerima keluhan atau masalah terkait ruangan yang mereka gunakan.

Namun, penjelasan dari pengelola ruangan Creatif HUB membuat pengurus P3S merasa prihatin terkait konsistensi Pemerintah dalam menangani masalah pengelolaan Terminal pariwisata Terpadu banyuwangi.

Sugeng Hariyanto, Pengurus Paguyuban P3S, menyatakan, “Melihat hal ini, kami yakin akan ada reaksi besar dari para pedagang Pasar Sobo untuk mencari keadilan. Kami sangat mengapresiasi upaya generasi muda banyuwangi dalam berkreasi dan berinovasi. Namun, kami kecewa bahwa Pemerintah Kabupaten banyuwangi belum meresmikan gedung Terminal Terpadu pariwisata ini,” katanya.

Menurut Sugeng, gedung tersebut telah menjadi wadah bagi generasi muda dalam berkreasi dan berinovasi, namun hingga saat ini Terminal pariwisata Terpadu Banyuwangi ini belum diresmikan oleh Pemerintah, dan pengelolaannya juga masih belum jelas.

Dia melanjutkan, “Pemerintah tampaknya acuh tak acuh dan membiarkan gedung ini terbengkalai. Ada masalah apa di sini? anak-anak muda kreatif seakan menjadi korban politik dari pihak yang berkepentingan di Banyuwangi. Hari ini, kami semakin memahami arah perkembangan permasalahan ini,” jelas Sugeng.

Sementara, Imam Mahudi, anggota P3S, meminta kepada Ketua Komunitas Creatif untuk menyampaikan hasil pertemuan ini kepada dinas yang bertanggung jawab. “Kami berharap ada tindak lanjut segera setelah pertemuan ini. Jika tidak ada respon yang baik dari Dinas terkait, kami dari P3S akan mengorganisir aksi unjuk rasa untuk menyoroti masalah pengelolaan dan peresmian gedung ini,” tegasnya.

Pewrt//tRio

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button