Taput – COBRA BHAYANGKARA NEWS-
Kepala Sekolah SMKN 1 Pagar Batu, Drs.Eduard Sipahutar dengan rendah hati. Dalam hal ini bermohon kepada pemerintah pusat dan Provinsi Sumatera Utara baik melalui DPR RI dan DPRD Provinsi Sumut,supaya memperhatikan dan segera Membangun,4 unit ruang Kelas Dan 1 gedung Perpustakaan SMKN 1 Pagar Batu yang rusak rarah akibat gempa,1 oktober 2022 lalu.
Kini Kepala Sekolah menjelaskan,bahwa empat unit ruangan gedung kelas, SMK Negeri 1 Pagarbatu Kec.Sipoholon Kab.Tapanuli Utara (Taput) tidak lagi dapat digunakan untuk tempat belajar oleh anak didik dan guru,akibat sarana ruangan gedung sekolah tersebut sudah mengalami rusak parah sejak dihantam bencana gempa.
Kembali dikatakan ruang gedung kelas tersebut jelas tidak lagi dapat digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan saat Proses Belajar Mengajar( PBM), maka siswa-siswi dipindahkan ke ruangan yang lain.Demikian disampaikan Kepala Sekolah, Eduward pada jumat (22/09/2023),kepada awak tim media dikantornya.
“Namun untuk mengatasi supaya proses belajar mengajar disekolah tetap bejalan lancar dengan baik,para siswa-siswi anak didik dari empat ruangan itu di gabung jadi satu kelas, sebahagian siswa terpaksa belajar di ruangan lain seperti ruang praktek.
Maka selain ke-4 unit ruangan kelas yang mengalami kerusakan parah, gedung perpustakaan juga mengalami kerusakan akibat gempa 6.0 SR yang terjadi di Taput awal oktober lalu.
Dan menjawab pertanyaan tim wartawan yang datang dari berbagai media tersebut,bahkan kepala sekolah mengutarakan, dulu sewaktu Bapak Yosafat Pasaribu masih menjabat kepala Sekolah disekolah SMKN 1,ini,sudah melaporkan kondisi kerusakan tersebut ke Pemerintah Provinsi Sumut (Provsu) serta ke Kementerian.
Dengan dilengkapi data kerusakan,dan berdasarkan estimasi perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk usulan pembangunan dan perbaikan ruangan gedung kelas dan perpustakaan yang rusak tersebut,”ungkapnya
“Sementara sesuai dengan jawaban yang diterima dari Provsu maupun dari Kementerian, kemungkinan perbaikan ruangan yang mengalami kerusakan tidak dapat dilakukan pada 2023.
Kalau seandainya lah dari Pemerintah tidak ada lagi yang bisa diharapkan untuk membangun.
Kendati demikian, Kepala sekolah Drs Eduard Sipahutar,terus berusaha agar gedung yang mengalami kerusakan akibat gempa ini bisa terwujud.
Dan sehingga pembangunan dan perbaikan gedung sekolah yang rusak tersebut dapat dilakukan ditahun 2024.
“Kalau seandainya lah dari Pemerintah tidak ada lagi yang bisa diharapkan untuk membangun, sekarang usahalah yang akankita buat. Mana tau kita bisa dapat bantuan CSR dari perusahaan -perusahaan yang ada.
Tapi dalam hal ini kita tetap optimis dan berusaha,baik melalui suara DPR RI dan DPRD Sumut untuk terus berjuang dan bermohon tehadap pemerintah pusat dan provinsi sumut agar segera merealisasikan usulan yang sudah disampaikan dengan memprioritaskan pembangunan dan perbaikan gedung sekolah yang rusak tersebut ditahun 2024 sesuai Kebutuhan standart pendidikan,”mengakhiri.(Amir Hutabarat)
“Kaperwil Sumut”