Sumenep, COBRA BHAYANGKARA NEWS
Sebuah proyek infrastruktur Saluran Irigasi, di Dusun Komere, Desa Tambaagung Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Jawa timur, diduga jadi bancakan Korupsi dan disinyalir salahi aturan, 10/08/2023.
Pasalnya, dalam pembangunan proyek yang baru saja selesai dikerjakan tersebut diduga banyak penyimpangan sehingga terkesan hanya dijadikan ladang penghasilan oleh oknum pelaksananya.
Betapa tidak, demi meraup keuntungan yang lebih besar pihak pelaksana diduga dengan sengaja menggunakan tanah merah sebagai acian atau adukan luluh.
Selain itu, pantauan media di lokasi proyek tersebut tidak menggunakan galian pondasi. Bahkan, sebagian material batunya hanya disusun tanpa disertai adukan luluh.
lalu di bagian luarnya di ceplok menggunakan adukan tanah merah yang dicampur semen dengan takaran yang
tidak jelas.
Sementara untuk mengelabuhi pemerintah dan masyarakat, di bagian permukaannya barulah di sulap sebagaimana proyek pada umumnya.
Masyarakat desa setempat berinisial A mengeluhkan dan menyayangkan pekerjaan irigasi yang terkesan asal asalan.
Salah satu pekerja membenarkan jika proyek irigasi yang dikerjakannya tidak menggunakan galian pondasi.
“Kami bekerja atas perintah Kades Syamsul, mimang itu tidak pakai galian pondasi, dan soal batu di susun lalu di ceplok dengan adukan luluh dari tanah merah sebagian mimang iya, tapi itu tidak semua “ucap salah satu pekerja kepada awak media.
Sementara Kepala Desa Tambaagung Barat Syamsul Arifin saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp nya, ia memilih irit bicara, dan tak menampik jika dalam pekerjaannya tersebut menggunakan tanah merah.
“Mimang ada tanah merahnya, “balas Kades Syamsul dalam chat Whatsapp,
Saat disinggung soal galian pondasi, ia mengelak.
“Itu sudah di gali, “tandas Syamsul dengan nada iritnya.
Ketika ditanya apakah pekerjaan tersebut dan bahan materialnya sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya RAB, Kepala Desa Tambaagung Barat Syamsul Arifin memilih bungkam.
Betapa naifnya Kades Tambaagung Barat yang mengatakan pondasi sudah di gali, sementara pekerjanya menyampaikan hal yang berbeda.
Pewarta: Dayat