Jayapura ~ COBRA BHAYANGKARA NEWS
Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua berulah lagi dengan melakukan penyerangan terhadap Aparat Keamanan TNI sampai membawa korban jiwa personel TNI Gugur. Serangan-serangan mereka juga menghambat pembangunan Infrastruktur dan kemajuan Papua.
Selama ini Papua dikenal dengan wisatanya yang indah akan alamnya. Akan tetapi faktor keamanan juga menjadi pertimbangan apakah turis mau mengunjungi Tanah Papua apa tidak. Pemerintah berusaha keras mengamankan Papua dan mengenyahkan KST Papua agar tidak mengganggu keamanan.
Keberadaan KST amat mengganggu, tak hanya bagi wisatawan, tetapi juga bagi masyarakat sipil Papua. Gangguan KST membuat pembangunan terhambat.
KST juga dikecam karena selalu melakukan tindak kekerasan. Mereka melakukan penyerangan terhadap masyarakat, malah nekat menyerang Aparat Keamanan sampai mengakibatkan gugur
satu orang personel TNI
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Johanis Parinussa menyatakan bahwa serangan KST dilakukan ke Pos TNI Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 7/Marinir TNI AL, di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin siang sekitar pukul 11.02 WIT (21/8) dan mengakibatkan korban jiwa, akibat penyerangan tersebut satu prajurit anggota Yonif 7/Marinir atas nama Pratu Agung Pamuji gugur dengan luka tembak pada bagian kepala,” kata Kapendam.
“Kekejian KST benar-benar membuat masyarakat geram karena nekat menyerang Pos TNI. Keberadaan KST juga menghambat kemajuan di Tanah Papua. Teror KST menghambat pembangunan infrastruktur di Papua dan mereka makin beringas, serta masuk mengancam kepada masyarakat.”
Bukan kali ini saja ada serangan KST karena mereka juga pernah menembak ke Aparat Keamanan padahal aparat sedang mendistribusikan bantuan sembako. Ini adalah bukti lain bahwa KST mengganggu kemajuan di Papua karena tidak ingin rakyat mendapatkan bantuan dari pemerintah,” imbuh Kapendam.
“KST tidak bisa berpikir panjang, mengapa aparat yang mengirim bantuan malah ditembaki? Padahal yang akan menerima bantuan adalah Orang Asli Papua yang notabene saudara mereka sendiri.”
“Aparat keamanan juga selalu menjadi sasaran KST karena merepresentasikan pemerintah. Padahal TNI-POLRI adalah sahabat rakyat dan tugas mereka adalah mengamankan warga sipil sekaligus mendukung pembangunan di Tanah Papua.”
“Otomatis ketika KST menyerang Aparat Keamanan maka sama saja menghambat pembangunan infrastruktur di Papua. Padahal pembangunan itu demi kemajuan Papua, tetapi seolah-olah KST tidak mau dimajukan.”
Oleh karena itu semua pihak kompak dalam melawan KST. Tak hanya aparat keamanan tetapi juga tokoh masyarakat dan warga sipil. Tujuannya agar KST lekas bubar dan tak lagi mengganggu kelancaran pembangunan infrastruktur penting di Papua.
KST terbukti menghambat pembangunan dan tidak ingin warga Papua maju. Penyebabnya karena mereka menghalangi pembangunan infrastruktur, baik jalan raya, tower komunikasi serta bidang pendidikan, karena mereka menembak para guru dan membakar gedung sekolah. Padahal jika tidak ada pendidikan, anak-anak Papua bisa suram masa depannya. Mereka jelas salah karena pendidikan sangat penting, agar Orang Asli Papua terus maju dan lebih sejahtera.