Sumenep, Cobra Bhayangkara News
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang di gelontorkan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2022 lalu sepertinya tak selalu berjalan sesuai harapan akibat ulah oknum pelaksana yang diduga lebih memikirkan sebuah keberuntungan.
Seperti hal nya dengan yang terjadi di Desa Tambaagung Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, 16/07/2023.
Dimana proyek Tebing Penahan Tanah (TPT) yang biayai oleh negara hingga ratusan juta rupiah melalui program PISEW disinyalir jadi bancakan korupsi.
Pasalnya, dalam pembangunan proyek tersebut ditenggarai tidak menggunakan galian fondasi. Selain itu, pemasangan batunya hanya disusun tanpa dikasih adukan luluh dan di bagian luarnya di ceplok menggunakan adukan tanah merah yang di campur semen seadanya.
Untuk mengelabuhi pemerintah dan masyarakat pihak pelaksana tergolong lincah. Betapa tidak, setelah batu disusun dan di ceplok menggunakan tanah merah yang dicampur semen alakadarnya, untuk di bagian permukaannya barulah di sulap sebagai mana proyek pada umumnya.
Masyarakat desa setempat berinisial N merasa heran melihat pekerjaan yang tak seperti biasanya. Ia juga mengeluh dan menyayangkan proyek TPT di lingkungannya yang terkesan di kerjakan secara asal asalan.
“Saya heran melihat pembangunan ini, biasanya setiap susunan batu di ikuti adukan pasir dan semen, tetapi proyek ini tidak begitu, justru hanya batu disusun lalu di plaster “tutur N kepada media.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan Whatsapp nya, Kepala Desa Tambaagung Barat Syamsul Arifin tak menampik bahwa material batunya hanya disusun tanpa menggunakan adukan luluh. Namun seketika itu ia berdalih jika pekerjaannya tersebut dibongkar total dan di ulang dari awal.
“Itu sudah di bongkar karena saya tidak setuju dengan kelakuan tukangnya, jadi langsung di mulai dari awal lagi, dan Alhamdulillah pihak surve dari tingkat kabupaten maupun provinsi hasilnya sangat diterima, “dalihnya.
Selain itu, Syamsul juga mengaku memiliki bukti dokumentasi pada saat pembongkaran dilakukan dan berjanji akan mengirimkan kepada awak media pada keesokan harinya.
Namun setelah di tunggu, hinga kini Kepala Desa Tambaagung barat tak kunjung mengirimkan dokumentasi yang di janjikannya.
Pewarta: Dayat/Tim