Situbondo – COBRA BHAYANGKARA NEWS
Nasib Raditya Sukma, sungguh tragis dan mengenaskan. Selama hampir setahun ini bocah laki-laki berusia 7 tahun itu kakinya melepuh akibat terperosok ke dalam kubangan onthok yang terbakar.
Awal kejadian, tepatnya pada tanggal 22 Agustus 2022, korban Raditya saat itu sedang bermain layangan di sebuah lahan pertanian. Tanpa diduga kakinya terperosok ke dalam kubangan limbah sisa hasil produksi pabrik gula, atau warga biasa menyebutnya “onthok”. Menurut informasi yang beredar, onthok tersebut bersumber dari Pabrik Gula Asembagus.
Tragisnya, entah siapa yang membuang limbah pabrik di lahan pertanian milik warga tersebut, tempat di mana anak-anak biasa bermain, yang pasti onthok tersebut dalam keadaan terbakar membara. Tentu saja kaki korban Raditya kontan mengalami luka bakar serius dan melepuh parah.
Aditya Sukma adalah putera dari Bapak Sumarsono, warga Kampung Curahtemu, RT.02/RW.01, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Sementara ibu kandung Raditya telah meninggal saat Raditya masih berusia 9 bulan.
Akibat kejadian tersebut, bocah lugu itu tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan wajar. Kegiatan belajar di sekolah pun terpaksa tidak bisa melanjutkan. Bagaimana mungkin, sekedar untuk buang hajat saja, Raditya harus dibantu dan dipapah oleh ayahnya.
Walaupun secara “ala kadarnya”, Aditya sempat dirawat secara medis atas rekomendasi dari pihak pemerintah setempat. Namun hasilnya tidak begitu maksimal, jauh dari harapan.
Musibah yang menimpa Raditya ini justru mendapat atensi dari APH setempat yang mengutus dua orang petugasnya, yaitu Bripka Danial Mulya, selaku Ps Kanit Binmas Polsek Banyuputih dari pihak Kepolisian serta Serka Ahmad Mulyono, selaku Babinsa Sumberanyar dari pihak TNI.
Hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, bersama dengan Tekos Sosial, aktivis pegiat sosial yang cukup populer di Situbondo, kedua Abdi Negara itu mengunjungi kediaman Raditya untuk menjenguk dan memastikan kondisi kesehatan Raditya. Mereka juga menyerahkan bantuan berbentuk sembako dan sejumlah uang tunai kepada keluarga Sumarsono.
Kentara sekali wajah terharu di wajah ketiga orang tersebut. Mereka begitu terpukul melihat keadaan rumah kediaman keluarga Raditya yang begitu mengenaskan.
“Adik Raditya ini layak mendapat perhatian dan penanganan secara medis dan non medis,” ujar Tekos Sosial.
Pegiat Sosial yang terkenal vocal itu juga menjelaskan bahwa penanganan secara medis terhadap Raditya merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo. Pemkab harus mengupayakan kesembuhan Raditya secara total dan tuntas.
“Secara non medis, rumah kediaman keluarga Raditya sangat layak untuk mendapat bantuan. Baik melalui program RTLH atau program lainnya. Itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Desa setempat,” sambung Tekos Sosial.
Di tempat terpisah, AKP Achmad Sulaiman selaku Kapolsek Banyuputih menyampaikan rasa kepeduliannya terhadap musibah yang menimpa Raditya.
“Kami akan melakukan pendalaman dan akan melakukan Lidik terhadap kasus ini hingga tuntas,” sebut Perwira Kepolisian yang baru saja menjabat sebagai Kapolsek Banyuputih.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Sumarsono selaku ayah dari Raditya mengaku sama sekali tidak mendapat perhatian dari Pihak Manajemen Pabrik Gula Asembagus terkait musibah yang menimpa anak lelakinya.
“Saya gak pernah mendapatkan bantuan apa-apa dari pabrik. Cuma pernah sekali datang di lokasi saat kejadian. Sekali itu saja, gak pernah lagi,” keluh Sumarsono.