PORTAL KEBAKARAN

Demi Menghindari Pemberitaan, Massuri Penunggang Poktan Di Rubaru Blokir WA Wartawan.

Madura Cobra_Bhayangkaranews.co.id

Sumenep,Madura
Pemblokiran terhadap Whatsapp wartawan saat melakukan konfirmasi kembali terjadi. Kali ini tak lain dilakukan oleh Massuri yang diduga penunggang Poktan di Desa Rubaru Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur. 12/02/2023.

Hal itu terjadi bukan tanpa alasan, melainkan Massuri diduga kuat hendak menghindar dari sebuah pemberitaan terkait pekerjaan Jalan Usaha Tani (JUT) yang di tungganginya.

Saat dikonfirmasi untuk yang pertama kali melalui sambungan whatsapp nya Massuri sempat menjawab.

Namun ketika dilakukan konfirmasi lanjutan oleh awak media melalui sambungan yang sama (Whatsapp), sama sekali tidak masuk karena diduga dengan sengaja ia sudah memblokirnya.

Diberitakan sebelum nya.

Tidak Menggunakan Batu Cor, Realisasi Proyek Rabat Beton Di Desa Rubaru Jadi Sorotan Publik.

Pekerjaan proyek peningkatan jalan Usaha Tani (JUT) yang terdiri dari Rabat Beton di Dusun Kombirah Desa Rubaru Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, jadi sorotan publik, 31/01/2023.

Pasalnya, dalam pekerjaan proyek rabat beton tersebut diduga dikerjakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), sehingga terkesan hanya dijadikan ladang penghasilan oleh oknum pelaksana nya.

Selain itu, beberapa bahan material dan satuan harganya juga diduga tak luput dari permainan oknum pelaksana, atau lebih tepatnya di mark-up.

Meski pekerjaan proyek Rabat Beton di Desa Rubaru masih baru selesai di bangun kini nampak tilas sebagian sudah retak bahkan rusak di beberapa titik.

Buruknya hasil pekerjaan Cor Abad di Desa Rubaru pihak pelaksana diduga lebih mementingkan sebuah ke beruntungan bagi dirinya sehingga tidak memikirkan kualitas dan kuantitas dari apa yang di kerjakan nya.

Anehnya lagi penempatan prasasti yang pada umumnya berada di posisi bagian ujung depan proyek, namun seolah ada suatu hal yang di tutupi sehingga penempatannya tidak pada posisi yang seharusnya.

Dalam manipulasi pemerintah dan masyarakat pihak pelaksana tergolong lincah, dimana sebelum melaksanakan pengecoran ia menimbunnya terlebih dahulu dengan tanah

Tak cukup sampai disitu, pasir hitam yang digunakan di campur dengan tanah merah yang di ambil langsung di lokasi, bahkan menurut masyarakat dengan gagahnya ia tidak menggunakan batu cor.

Masyarakat Rubaru menuturkan kepada media ini bahwa, rabat beton tersebut baru selesai di kerjakan, namun dia menyayangkan pekerjaannya yang terkesan asal asalan.

“Pekerjaan ini milik pak Massuri dan masih baru selesai, tapi seperti inilah keadaannya, dan pada saat di kerjakan saya lihat sendiri, masak ia ngecor jalan pasir nya di campur dengan tanah, cornya itu sangat tipis karna sebelum pengecoran di timbun dulu dengan tanah, saya yakin jalan ini tidak akan bertahan lama, apa lagi campuran semennya cuma sedikit “Ujar nya.

“Ini kemaren, lanjut warga, volumenya kurang sekitar 20m x 2m. kerena mungkin ketahuan akhirnya di tambah, biar sampean tau aja, kekurangan yang panjangnya 20m x 2m itu hanya menggunakan 3 sak semen merek merah putih, separo pick-Up pasir hitam, lalu di campur tanah yang di ambil di lokasi proyek dan sama sekali tidak menggunakan KRIKIL / BATU COR, pokoknya pekerjaan ini parah banget “tutur nya.

Sementara Massuri yang disebut masyarakat bahwa ia sebagai pelaksana saat dikonfirmasi melalui sambungan Whatsapp nya berdalih bahwa pekerjaan nya sudah sudah sesuai RAB.

“Intinya pekerjaan itu sudah sesuai dengan RAB, dan kami punyak bukti foto dan SPJ, bahkan proyek itu sudah di Survei oleh instansi Dinas Pertanian “dalih Massuri.

Saat di singgung soal ada nya dugaan mark-up bahan material dan harga satuan, Massuri memilih bungkam dan meminta wartawan menemui di kediamannya.

“Main ke rumah aja mas biar saya jelaskan dan sekalian nyambung silaturrahmi ” pinta nya.

Proyek peningkatan Jalan Usaha Tani (JUT) yang seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Rubaru dan sekitarnya kini seakan hampa akibat ulah oknum pelaksana yang diduga tidak amanah dalam menjalankan misi nya.

Entah apa jadinya jika seorang oknum pelaksana yang mendapat kepercayaan untuk mengemban amanah malah diduga mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadinya?

Tunggu kabar selanjutnya kami akan tetap mengupas nya.

Pewarta : Dayat

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button