BANYUWANGI, Cobra_Bhayangkaranews.co.id. 2023/04/01 Banyuwangi – Pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi mengalami lonjakan hingga 5,11 persen dibanding tahun 2020. Sebelumnya, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi sebesar Rp 47.567.000. Sedangkan PDRB Banyuwangi tahun 2021 meningkat menjadi Rp 49.996.000.
Staf fungsional Perencana Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ardian Setiana Priadini mengungkapkan, saat ini perhitungan PDRB tahun 2022 masih belum dirilis sehingga belum bisa diakses. Paling lama data akan keluar antara bulan Maret atau April.
Ardian menyebut, angka pendapatan tahun 2021 sebesar Rp 49.996.000 merupakan hasil perhitungan dari perputaran uang masyarakat Banyuwangi dibagi dengan jumlah masyarakat yang ada. ”Hasil tersebut rata-rata pendapatan yang diterima masyarakat per tahun. Bisa kurang atau bahkan ada yang di atas nilai tersebut,” ujarnya.
Ardian mengatakan, ada beberapa klasifikasi yang membuat PDRB bisa terus meningkat. Di antaranya dari sektor pertanian, perdagangan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun, akibat pandemi Covid-19, beberapa sektor tersebut sempat mengalami penurunan cukup signifikan. ”Yang mampu bertahan dan tetap stabil yaitu pertanian. Persentasenya cukup tinggi, yaitu 29 persen,” tuturnya.
Meski pertanian menjadi salah satu faktor dengan nilai cukup tinggi, UMKM dan perdagangan juga masuk salah satu di dalamnya. Setelah melandainya kasus Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai dilonggarkan, banyak event dari pariwisata yang mulai terselenggara, di antaranya Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival.
Event tersebut banyak mendatangkan pengunjung. Fungsi uang semakin dipergunakan dengan baik. Wisatawan yang datang pasti membeli oleh-oleh dan menyewa hunian. ”Kalau ada yang bilang event digelar untuk menghabiskan uang, itu pendapat yang salah. Event digelar justru bisa memicu perputaran uang yang cukup baik,” pungkas Ardian”
(JUMADI)