Banyuwangi,Cobra_Bhayangkaranews.co.id
BPBD Banyuwangi launching Program Si Bocah Tangguh Bencana (Si Bona). Program Si Bona diluncurkan dengan tujuan memberikan wawasan kepada anak-anak SD-SMA tentang wawasan kebencanaan agar anak-anak ini dapat mengidentifikasi bencana di daerah sekitar lingkungannya tinggal.
Sebanyak 62 peserta mulai dari SD-SMA yang dibekali tentang wawasan kebencanaan. Mereka juga melakukan simulasi saat terjadi gempa. Anak-anak tersebut diajari dan dipandu langsung oleh tim BPBD profesional bagaimana cara menyelamatkan diri dari gempa bumi saat berada di dalam bangunan.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Banyuwangi, Mojito mengatakan program ini memberikan wawasan kebencanaan sejak dini kepada anak-anak di Banyuwangi.
“Hasilnya nanti si anak bisa membuat jalur evakuasi bencana di lingkungan sekolahnya, serta bisa menularkan ilmu kebencanaan kepada sekelilingnya, lebih-lebih anak-anak ini nantinya bisa ikut berpartisipasi dalam penanganan kebencanaan,” jelas Mujito, Kamis (29/12/2022).
Program tersebut akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Nantinya akan ada BPBD Goes To School. BPBD turun ke sekolah-sekolah, khususnya yang wilayahnya termasuk ke dalam kawasan rawan bencana, untuk melakukan trial bencana yang kerap terjadi di lingkungannya.
“Sekolah-sekolah yang rawan itu misal sekolah yang terletak di kawasan gunung raung salah satunya Kalibaru kemudian sekolah-sekolah se Banyuwangi yang rawan akan banjir dan sekolah kawasan pesisir yang rawan tsunami,” tandasnya.
Selain itu, sekolah mendapat tambahan materi kebencanaan yaitu sistem pendidikan aman bencana (SPAB). Materi tersebut ditambahkan karena menimbang akhir-akhir ini banyak terjadi bencana seperti banjir, gelombang tinggi, angin puting beliung maupun gempa.
“Oleh sebab itu program ini diharapkan bisa membantu memberikan hasil positif dalam kegiatan kebencanaan seperti mengurangi korban karena bencana alam serta menjadikan relawan profesional dalam membantu penanganan bencana,” pungkasnya.
Sekretaris Kabupaten Banyuwangi, Mujiono mengatakan, antisipasi dan mitigasi bencana di Banyuwangi telah dilakukan secara ketat. Karena potensi bencana di Banyuwangi sangat banyak.
“Sesuai data ada 16 potensi bencana di Banyuwangi. Maka dari itu, mitigasi bencana perlu dilakukan sejak dini. Anak-anak kita ajari bagaimana menyelamatkan diri dan nanti di sekolah mereka juga akan menularkan ilmu cara menyelamatkan diri dari bencana,” bebernya.
(Cipto)