BUDAYA & KESENIAN

Elvira Adijaya Ciptakan Lagu Lato-lato,sambuta Kedatangan Presiden Jokowi di BanyuwangiElvira Adijaya Ciptakan Lagu Lato-lato,sambuta Kedatangan Presiden Jokowi di Banyuwangi

Banyuwangi Cobra_Bhayakaranews.co.id Elvira Adijaya, gadis cilik asal Banyuwangi tampaknya memiliki darah seni yang mengalir dari dalam dirinya.

Selain menjadi Putri Pariwisata Cilik Jawa Timur 2022, gadis yang akrab disapa Elvira ini juga memiliki bakat bernyanyi bahkan sudah bisa menciptakan lagu.

Model cilik asal Banyuwangi kelahiran 9 Agustus 2011 itu berhasil menciptakan sebuah lagu berjudul lato-lato. Mainan anak yang mendadak jadi primadona sejak akhir tahun 2022.

Lagu tersebut berhasil ia ciptakan bersama seorang temannya bernama Aldi Embrian.

Sudah tak asing lagi, permainan lato-lato tengah digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa sedang kecanduan permainan tradisional tempo dulu.

Bahkan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sampai ikut memainkan lato-lato. Permainan tersebut mengandung kesan positif bagi anak, karena mengalihkan perhatian mereka dari handphone.

Viralnya permainan tempo dulu tersebut mengantarkan Elvira berhasil menciptakan lagu berjudul lato-lato. Elvira mengaku, karyanya itu hanya dibuat sehari semalam.

“Saya dan Aldi Embrian menciptakan lagu itu satu hari langsung jadi,” ujarnya.

Ia dedikasikan karyanya itu untuk permainan lato-lato yang sedang menjamur, juga sebagai tanda selamat datang bagi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dijadwalkan hadir di Banyuwangi pada Senin (9/1/2023) besok.

Presiden Jokowi dijadwalkan hadir pada peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU). Orang nomor satu di Indonesia itu akan hadir dan membuka acara Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Sugeng rawuh (selamat datang) Bapak Presiden di kabupaten the sunrise of java (Banyuwangi),” ucap Elvira.

Elvira berharap lagu ini bisa menjadi inspirasi untuk semua penikmat musik di tanah air. Tak hanya itu, juga menjadi mengingat bahwa permainan tradisional sudah selayaknya dilestarikan oleh generasi bangsa Indonesia.

“Ayo sama-sama kita jaga. Kalau bukan kita penerus bangsa, siapa lagi,” ajaknya.

(SITI)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button