PRAYA Lombok Tengah, Cobra_Bhayangkaranews.co.id
Seperti diketahui, PS ditemukan meninggal dengan cara tergantung di dalam kamarnya 1 Januari 2023 lalu. Perempuan itu sengaja digantung oleh para tersangka untuk menyamarkan tindak pembunuhan yang dilakukan.
Kenyataan itu pun menjadi hal pahit yang harus diterima keluarga. Tidak terkecuali mertua laki-laki PS, yang tidak menyangka kedua anaknya beserta istri tega membunuh menantunya itu.
Mertua laki-laki korban, A (55) mengaku terkejut atas pembunuhan yang melibatkan MR (20), anak keduanya sekaligus suami PS, S (46) yang merupakan istrinya sendiri, serta S (28) yang merupakan anak pertamanya. Ia tak menyangka kejadian itu menimpa keluarganya.
“Saya dijemput pulang dari kebun. Saat itu sekitar jam 12 siang, sampai di jalan gang menuju rumah orang-orang sudah sangat ramai di depan rumah,” ujarnya, Kamis (5/1/2022).
A mengaku tidak mengetahui sebelumnya kejadian tersebut. Sesampainya di rumah, ia mendapati menantunya, yakni PS telah meninggal dalam keadaan tergantung. “Awalnya saya mengira PS meninggal dunia dengan keadaan wajar. Namun setelah saya masuk ke kamarnya ternyata dalam keadaan tergantung,” tuturnya.
Pada saat mengetahui kejadian itu, A dicegat oleh keluarga untuk menurunkan jenazah PS lantaran masih menunggu pihak kepolisian tiba dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Tidak ada yang dicurigai. Apalagi paginya korban dan suaminya terlihat akur dan tidak ada masalah, dan baik-baik saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut A menuturkan, sejak malam sebelum kejadian dan beberapa hari sebelumnya tidak pernah ada pertengkaran antara MR dan PS. Terlebih menurutnya korban, atau dalam hal ini menantunya, sangat rajin beribadah.
“Tidak ada pertengkaran, korban sangat rajin. Setelah salat subuh dia langsung pergi mencuci dan memasak,” tuturnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Sat Reskrim Polres Loteng setelah melakukan penyelidikan pembunuhan itu diketahui adalah suami, mertua perempuan, dan kakak ipar korban.
Kasat Reskrim Polresta Loteng, IPTU Rizki Redho Pratama menerangkan berdasarkan pengakuan pelaku MR, ia tega menghabisi nyawa istrinya lantaran merasa istrinya tidak patuh. Kepatuhan yang dimaksud pun disebut menyangkut aktivitas rumah tangga seperti membuat kopi dan melakukan pekerjaan rumah.
MR mengaku hal itu yang menjadi masalah dalam rumah tangganya dengan PS, hingga dipendam dan berakhir pada aksi pembunuhan. Ironisnya, MR membunuh korban dengan menyamarkannya sebagai kasus gantung diri. Saat beraksi, ia bahkan dibantu oleh ibu dan kakaknya.
Dijelaskan Redho, korban pertama kali ditemukan meninggal dalam keadaan tergantung di kamarnya oleh adik korban pada Selasa (3/1) kemarin. Meski dibuat seolah-olah menyerupai kasus gantung diri, petugas kepolisian menemukan indikasi tindak pidana dan mengungkap pembunuhan yang dilakukan MR.
“Pelaku ini kesal karena korban tidak menuruti keinginan suami, dan korban dibunuh karena pelaku MR kesal tidak dibuatkan kopi,” pungkas Redho. ( Marman )