Uncategorized

Gejolak Pasca Penutupan Tambang Ilegal Di Banyuwangi Adalah By Desain Dalang Mafia Tambang Ilegal.

Banyuwangi, Cobra_Bhayangkaranews.co.id Berbagai macam gejolak dan polemik yang muncul pasca penutupan tambang-tambang ilegal yang ada di Kabupaten Banyuwangi oleh tim terpadu gabungan dari Forkopimda Banyuwangi menjadi tolok ukur dalam penegakan supremasi hukum dan kondusivitas wilayah untuk jaminan afmosfer investasi di daerah, Minggu, 25 – 12 – 2022.

Hal ini menjadi wajah keberhasilan Pemimpinnya, dengan menghilangkan segala bentuk pertambangan ilegal, karena tolok ukur daerah agar para investor mau masuk ke daerah adalah dilihat dari Kondusifitas wilayah untik menjamin investasi, persaingan usaha yang sehat, penegakan hukum yang tidak bisa di itervensi, dan tidak adanya pertambangan ilegal.

Menanggapi rencana aksi unjuk rasa dengan menggerakkan seluruh armada damtruk oleh para pelaku-pelaku tambang ilegal pasca penutupan tambang yang dilakukan oleh tim terpadu gabungan dari Forkopimda Banyuwangi dinilai sebagai intervensi penegakan hukum di Banyuwangi, hal ini tidak dapat dibiarkan mengingat kondusifitas wilayah untuk pengamanan Nataru, dan hal seperti ini terus terulang setiap pasca giat penutupan tambang ilegal yang ada di Banyuwangi sejak 2015 yang lalu.

Patut diduga ada sosok intelektualdider di balik layar yang sengaja menggerakkan gejolak yang sudah by desain untuk tujuan kekayaan segelintir orang saja agar dapat terus menikmati hasil dari penambangan ilegal yang ada di Banyuwangi.

Hal ini disampaikan oleh Choirul Hidayanto selaku Ketua LPBI Investigator Divisi Banyuwangi yang menjelaskan bahwa, “Pola-pola seperti ini adalah pola lama yang terus terulang ketika ada penutupan tambang ilegal dan rata-rata para pemainnya adalah pemain lama yang seharusnya Kepolisian di sini yakni Polresta Banyuwangi sudah sangat mudah untuk memetakan hal tersebut untuk tujuan cegah Dini pengamanan dan kondusifitas Nataru, apabila pada hari Rabu Besok tanggal 28 Desember itu rencana unjuk rasa yang dilakukan oleh asosiasi-asosiasi Armada truk dalam hal ini dimotori oleh para pelaku penambang ilegal Saya minta kepada Kepolisian Polresta Banyuwangi untuk segera menindak para pelaku tambang ilegal yang menjadi motornya tersebut,” Paparnya.

Masih Choirul, “Kalau hanya dengan adanya desakan unjuk rasa yang dilakukan oleh penambang ilegal membuat goyah tim terpadu untuk mengizinkan kembali tambang ilegal beroperasi maka LPBI INVESTIGATOR dan Gerakan Aktivis Indonesia Bersatu ( GAIB ) juga akan membuat masa tandingan dengan melakukan unjuk rasa untuk mendesak penegak hukum melakukan tindakan kepada para pelaku tambang ilegal tersebut,” Tutup Choirul.

( KOKO )Gejolak Pasca Penutupan Tambang Ilegal Di Banyuwangi Adalah By Desain Dalang Mafia Tambang Ilegal. Banyuwangi, Cobra_Bhayangkaranews.co.id Berbagai macam gejolak dan polemik yang muncul pasca penutupan tambang-tambang ilegal yang ada di Kabupaten Banyuwangi oleh tim terpadu gabungan dari Forkopimda Banyuwangi menjadi tolok ukur dalam penegakan supremasi hukum dan kondusivitas wilayah untuk jaminan afmosfer investasi di daerah, Minggu, 25 – 12 – 2022. Hal ini menjadi wajah keberhasilan Pemimpinnya, dengan menghilangkan segala bentuk pertambangan ilegal, karena tolok ukur daerah agar para investor mau masuk ke daerah adalah dilihat dari Kondusifitas wilayah untik menjamin investasi, persaingan usaha yang sehat, penegakan hukum yang tidak bisa di itervensi, dan tidak adanya pertambangan ilegal. Menanggapi rencana aksi unjuk rasa dengan menggerakkan seluruh armada damtruk oleh para pelaku-pelaku tambang ilegal pasca penutupan tambang yang dilakukan oleh tim terpadu gabungan dari Forkopimda Banyuwangi dinilai sebagai intervensi penegakan hukum di Banyuwangi, hal ini tidak dapat dibiarkan mengingat kondusifitas wilayah untuk pengamanan Nataru, dan hal seperti ini terus terulang setiap pasca giat penutupan tambang ilegal yang ada di Banyuwangi sejak 2015 yang lalu. Patut diduga ada sosok intelektualdider di balik layar yang sengaja menggerakkan gejolak yang sudah by desain untuk tujuan kekayaan segelintir orang saja agar dapat terus menikmati hasil dari penambangan ilegal yang ada di Banyuwangi. Hal ini disampaikan oleh Choirul Hidayanto selaku Ketua LPBI Investigator Divisi Banyuwangi yang menjelaskan bahwa, “Pola-pola seperti ini adalah pola lama yang terus terulang ketika ada penutupan tambang ilegal dan rata-rata para pemainnya adalah pemain lama yang seharusnya Kepolisian di sini yakni Polresta Banyuwangi sudah sangat mudah untuk memetakan hal tersebut untuk tujuan cegah Dini pengamanan dan kondusifitas Nataru, apabila pada hari Rabu Besok tanggal 28 Desember itu rencana unjuk rasa yang dilakukan oleh asosiasi-asosiasi Armada truk dalam hal ini dimotori oleh para pelaku penambang ilegal Saya minta kepada Kepolisian Polresta Banyuwangi untuk segera menindak para pelaku tambang ilegal yang menjadi motornya tersebut,” Paparnya. Masih Choirul, “Kalau hanya dengan adanya desakan unjuk rasa yang dilakukan oleh penambang ilegal membuat goyah tim terpadu untuk mengizinkan kembali tambang ilegal beroperasi maka LPBI INVESTIGATOR dan Gerakan Aktivis Indonesia Bersatu ( GAIB ) juga akan membuat masa tandingan dengan melakukan unjuk rasa untuk mendesak penegak hukum melakukan tindakan kepada para pelaku tambang ilegal tersebut,” Tutup Choirul. ( KOKO )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button